Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Julian akan kembali mengajar setelah tak jadi Jubir Presiden

Julian akan kembali mengajar setelah tak jadi Jubir Presiden Julian Aldrin Pasha. antaranews.com

Merdeka.com - Julian Aldrin Pasha, Juru Bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku sedih akan melepas jabatannya pada 20 Oktober mendatang. Kesedihan itu lantaran pekerjaannya sebagai Jubir Presiden sudah menjadi kebiasaan selama 5 tahun belakangan ini.

"Cukup sedih, karena sudah terbiasa. Tapi ini kan bagian dari tugas, saya bertugas di tempat lain ya kita ikuti," jawab Julian saat ditanya awak media, di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/10).

Julian mengatakan usai masa tugasnya habis, dirinya akan kembali mengajar menjadi dosen di almamaternya, yakni UI. Julian mengaku juga akan melanjutkan menulis dan membaca beberapa buku yang belum sempat dilakukannya saat menjadi Jubir.

"Saya kembali ke kampus, mengajar. saya tidak akan ke mana-ke mana ada di sini," ujarnya.

Julian lalu mengungkapkan suka dukanya selama dirinya menjadi Jubir. Awalnya, Julian mengaku pekerjaan sebagai Jubir Presiden cukup sulit. Di mana dia harus berbicara hati-hati kepada publik agar tak menimbulkan polemik atau kegaduhan.

"Awalnya agak sulit tapi ke sananya saya sudah terkondisi untuk kasih tahu dengan insting bahwa yang harus dan tidak harus saya katakan," ungkapnya.

Hubungannya dengan Presiden SBY, kata Julian, tentu sangat dekat, baik secara profesional maupun pribadi. Namun, Julian tetap berusaha menjaga jarak agar pekerjaannya sebagai Jubir dapat profesional.

"Secara personal saya sangat dekat dan respek kepada beliau ya, saya kan staf presiden. Tapi tentu saya tahu juga batasan saya sebagai jubir secara profesional. Jadi saya akan menjaga jarak itu sebaik mungkin tidak kemudian meskipun secara personal saya punya kedekatan tentu dengan hormat ya kepada beliau," ujarnya.

Saat ditanya apakah pernah mendapat teguran dari SBY lantaran pernyataannya ada yang salah, Julian tampak enggan menjawab. Menurutnya, teguran pernah dilakukan SBY namun tidak keras.

"Saya merasa apa yang saya lakukan selama ini 5 tahun menjalankan tugas sebagai jubir presiden tidak ada teguran serius kepada saya. Saya kira itu bermakna bahwa saya menjalankan tugas saya sebagaimana saya lakukan," ujarnya.

Saat ini, Julian sudah siap mengepak barang-barang di ruang kerjanya untuk dipindahkan. Barang-barang kantornya kini tinggal angkut. "Sudah semua tinggal dikirim dicari penyewaan mobil saja, kardus-kardusnya," ujarnya.

Ketika ditanya jika mendapat tawaran kembali menjadi Jubir di pemerintahan selanjutnya, Julian tersenyum. "Jangan bicara tawaran saya orang profesional, siap ditempatkan manapun," ujarnya.

(mdk/has)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Siap Pindah ke IKN Juli 2024, Tapi Istana Wapres Baru Mau Dibangun

Jokowi Siap Pindah ke IKN Juli 2024, Tapi Istana Wapres Baru Mau Dibangun

Jokowi Siap Pindah ke IKN Juli 2024, Tapi Istana Wapres Baru Mau Dibangun

Baca Selengkapnya
Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Bicara Rencana Turun Gunung Kampanye di Pilpres 2024, Dukung Siapa?

Jokowi Bicara Rencana Turun Gunung Kampanye di Pilpres 2024, Dukung Siapa?

Jokowi berbicara soal rencana turun gunung untuk kampanye di Pemilihan Presiden 2024.

Baca Selengkapnya
Berlarian dan Berdesakan demi Salaman dengan Presiden Jokowi

Berlarian dan Berdesakan demi Salaman dengan Presiden Jokowi

Mereka menunggu giliran untuk bisa bertemu langsung dengan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana.

Baca Selengkapnya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya

Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya

Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak di Pilpres, Timnas AMIN: Ada Tanda Kepanikan

Jokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak di Pilpres, Timnas AMIN: Ada Tanda Kepanikan

Jokowi memastikan Presiden boleh kampanye dan berpihak di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Warga Jember Berharap Ganjar Jadi Presiden dan Bisa Selesaikan Persoalan Tanah

Warga Jember Berharap Ganjar Jadi Presiden dan Bisa Selesaikan Persoalan Tanah

Warga Jember berharap Ganjar jadi presiden dan bisa selesaikan persoalan tanah

Baca Selengkapnya