Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak puas dengan penenggelaman kapan asing yang melakukan pencurian ikan di wilayah laut Indonesia. Menurut dia jumlah tersebut terlalu sedikit, padahal ada 5.400 kapal ilegal berada di Perairan Indonesia.

"Ini persoalan wibawa negara, saya dilapori ada 5.400 kapal di perairan kita, hampir semuanya ilegal," katanya saat memberikan kuliah umum di balai senat UGM, Selasa (9/12).

Karena banyak kapal ilegal tersebut, lanjut Jokowi, negara kehilangan Rp 300 triliun kekayaan sumber daya alam laut. Jumlah tersebut dia nilai jauh lebih besar dengan pendapatan negara dan juga subsidi.

"Subsidi yang kita berikan tiap tahun itu Rp 11 triliun, income Rp 300 miliar dalam satu tahun. Tidak bisa diteruskan, harus berhenti ini," ujarnya.

Tiga minggu yang lalu dia meminta Panglima TNI AL untuk menenggelamkan kapal ilegal. Namun setelah satu minggu tidak juga tindakan.

Kemudian dia pun kembali memerintahkan untuk menenggelamkan kapal ilegal. Dan baru tiga minggu kemudian tiga kapal ditenggelamkan. "Saya harus perintahkan lagi, tiga kalau terlalu sedikit, tambah lagi biar yang lainnya takut dan kabur," ujarnya.

Dia pun menegaskan, untuk menunjukkan kedaulatan Indonesia, pemimpinnya harus tegas. "Masak dari 5.400 cuma 3 yang ditenggelamkan," ujarnya.