Jokowi sebut kasus Lurah Susan bukti pluralisme di Jakarta final
Merdeka.com - Sebagai pemimpin daerah yang terdiri dari berbagai etnis, suku dan agama, tak jarang Gubernur Jokowi berhadapan dengan masalah-masalah pluralisme. Meski demikian, Jokowi memastikan pluralisme di Jakarta sudah final dan tak perlu lagi dipermasalahkan.
"Pluralisme dan kebhinekaan kita sudah final," kata Jokowi saat menjadi pembicara di seminar 'Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang' di Aula FK UI, Jakarta, Sabtu (30/11)..
Jokowi mencontohkan, seperti kasus penolakan warga Lenteng Agung pada kepemimpinan Lurah Susan Jasmine Zulkifli. Dengan terpilihnya Susan sebagai lurah dalam seleksi lelang jabatan, kata Jokowi, cukup menjawab persoalan pluralisme di Jakarta.
"Ini sudah berdasarkan sebuah lelang terbuka dan promosi terbuka. Tidak bisa diatur dengan cara demo dan desakan-desakan," tegas Jokowi.
Maka itu, tambahnya, demo warga yang menentang Susan tak akan mengubah keputusannya.
"Datang pertama saya bilang tidak, datang kedua lagi, tidak. Hingga empat kali datang ke saya. Saya tegaskan tidak dan mereka tidak kembali lagi," tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga menyoroti masalah banjir di ibu kota tidak bisa hanya diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sendiri. Pemerintah daerah di sekitar juga harus turut membantu.
"Banjir, kita lebarkan di Jakarta. Kita keruk tapi kalau yang di atas tidak diatasi tetep banjir Jakarta. Sampai kapanpun banjir, tugas siapa. Bisa Depok, Tangerang, Bekasi," kata mantan wali kota Solo itu.
Jokowi mengatakan, kerja sama dengan pemerintahan daerah penyangga diyakini membawa dampak positif untuk penanganan banjir di Jakarta. Seperti menanaman pohon di kawasan Puncak.
"Saya suruh nanam di Puncak, ini tugas wilayah lain, siapa yang memimpin koordinasi ya pemerintah pusat," ungkapnya.
"Kita NKRI, jangan sampai berpikiran otonomi itu tanggung jawab tapi gagasan besarnya adalah bangsa dan negara. Menyangkut sedikit tetangga kita, kewenangan memang bukan kewenangan kita, siapa yang mengkoordinasi ini," pungkas Jokowi.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Sentil Politisi soal Julukan 'Pak Lurah': Saya Bukan Lurah, Saya Presiden RI
Jokowi mengaku tidak tahu siapa yang disebut 'Pak Lurah' oleh politisi.
Baca SelengkapnyaJokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas
Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca SelengkapnyaJokowi Usulkan Format Debat Pilpres Diubah, Ini Respons Mahfud
Presiden Jokowi meminta agar format debat yang dibuat KPU ini diubah karena dinilai menjadi ajang saling menyerang personal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaJokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab Tudingan Kecurangan Pemilu 2024: Laporkan ke Bawaslu
Jokowi meminta pihak yang menemukan kecurangan untuk melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca SelengkapnyaGaya Presiden Jokowi jadi 'Kakek' yang Mengasuh 4 Cucu Main di Mal
Terlihat Presiden Jokowi mengenakan kaos lengan panjang berwarna putih menggandeng Panembahan Al Nahyan Nasution dan La Lembah Manah.
Baca SelengkapnyaJokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres
Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca Selengkapnya