Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia harus memiliki ciri khas tersendiri dalam perencanaan wilayah maupun wilayah, tidak hanya sekedar menyalin dari perencanaan negara lain.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan di HUT Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAPI) dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (17/3).

"Kita harus belajar dari negara-negara lain tetapi kita tidak hanya sekedar meng-copy saja perencanaan wilayah dan kota di negara-negara lain," katanya.

Sebab itu, aspek lingkungan, sosial, budaya, ekonomi harus diperhitungkan dalam perencanaan tersebut. Salah satunya kata bagaimana membangun kota yang semakin inklusif, yaitu yang bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat mulai dari jalan yang aman digunakan pejalan kaki, pesepeda, hingga merancang komplek pertokoan.

"Bagaimana kita merancang komplek-komplek pertokoan yang tidak eksklusif untuk kelas atas saja tetapi juga mix, campur dengan untuk konsumsi masyarakat bawah," ungkapnya.

Kemudian perencanaan yang bisa menggabungkan antara kantor, dan tempat tinggal yang tidak terlalu jauh dari para pekerja. Lalu merancang desain kota yang nyaman bisa membuat warganya berkualitas dari segi lingkungan, ekonomi, budaya serta di mata Internasional.

"Sungai dan membuat warganya cinta dengan sungai-sungainya. Rumah menghadap sungai misalnya bisa salah satu cara yang tertuang dalam perencanaan," jelas Jokowi.

"Desain perencanaan kota yang dirancang matang akan berkontribusi besar terhadap kualitas warganya terhadap kualitas lingkungan, kegiatan ekonomi, sosial dan budaya serta di mata masyarakat internasional," tambahnya.

Sebab itu, Jokowi mengajak IAPI untuk menjadikan Indonesia jadi smart city. Yaitu dengan diawali dengan desain yang smart.

"Mari kita jadikan provinsi di Indonesia menjadi smart province yang di awali dengan desain yang smart," tutupnya.