Jokowi minta KY jalin hubungan harmonis dengan MA

merdeka.com Sekitar 8 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Ketua Komisi Yudisial (KY) Aidul Fitriciada Azhari menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pagi ini. Dalam pertemuan tersebut, Aidul menjelaskan bahwa Presiden Jokowi menginginkan agar pimpinan dan anggota KY yang baru dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan Mahkamah Agung (MA) yang memang diketahui renggang.

"Presiden menyampaikan menjaga komunikasi yang baik dengan MA itu yang paling pokok. Kita tahu bahwa Presiden katakan hubungan yang sebelumnya agak kurang harmonis, agak renggang mohon diperbaiki dengan komunikasi yang baik, baik secara personal maupun secara kelembagaan," kata Aidul dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (4/3).

Aidul menjelaskan walaupun Presiden Jokowi menginginkan agar KY dan MA memiliki hubungan yang harmonis, bukan berarti hubungan yang akrab tersebut malah mengurangi tugas KY dalam melakukan pengawasan terhadap hakim.

"Jadi pengawasan hakim tetap harus berjalan sebagaimana semestinya, tetapi pada sisi lain komunikasi tetap dijaga," ujarnya.

Selain itu, Aidul menjelaskan dalam pertemuan tersebut juga KY menginginkan adanya penguatan kelembagaan di KY. Dia mencontohkan dalam UU, Sekretariat Jenderal KY memegang tugas atau memiliki kewenangan di bidang administrasi sekaligus di bidang teknik operasional. Dia menginginkan tugas Sekjen nantinya tak merangkap dua tugas tersebut.

"Fungsi yang rangkap seperti ini memberatkan kami. Kami ambil perbandingan misalnya di MA ada sekretariat yang khusus mengurusi administrasi. Sementara itu ada panitera atau kepaniteraan yang mengurus teknik operasional di MA," katanya.

Dia berharap nantinya keinginan pemisahan tugas Sekjen KY tersebut dimasukkan ke dalam RUU Perubahan Kedua KY serta meminta DPR untuk memasukkan RUU KY ke dalam prioritas Prolegnas tahun 2017.

"Sementara untuk teknis operasional kami berharap Presiden memberikan dukungan tentu saja melalui Kemenkum HAM ham untuk mendorong pembentukan dua jabatan deputi yang menangani masalah teknis operasional," ujarnya.

(mdk/dan)