Merdeka.com - Indonesia memiliki risiko tinggi bencana dan kedaruratan. Kondisi alam yang membahayakan manusia dan musibah yang sulit diprediksi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar Badan Pencarian dan Pertolongan (SAR) Nasional (Basarnas) cepat tanggap dan militan. Mampu memberikan pertolongan terhadap kondisi yang memerlukan penanganan khusus terhadap bencana, tanggap darurat dan bahaya terhadap manusia.

"Tantangan kita dalam menghadapi situasi kedaruratan semakin besar, tetapi dalam situasi apapun pelayanan SAR harus sigap dan cepat untuk menyelamatkan setiap jiwa manusia," kata Jokowi saat pembukaan Rakernas Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (21/2).

"Dimanapun, dalam situasi apapun setiap jiwa harus diselamatkan dari risiko bencana dan kedaruratan lainnya," tambahnya.

Jokowi juga meminta agar Basarnas segera hadir secara cepat untuk memberikan pertolongan. Setiap detik, kata Jokowi, sangatlah berarti untuk keselamatan jiwa. Dia pun meminta agar Basarnas memperbanyak inovasi dengan memanfaatkan teknologi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, teknologi SAR sudah berkembang dengan cepat. Semakin canggih teknologi diharapkan bisa membantu memproyeksi dan menganalisis secara cepat, serta penanganan akurat.

"Penanganan lebih cepat dan akan lebih efektif agar kita bisa menyelamatkan lebih banyak korban. Karena itu Basarnas tidak boleh ketinggalan. Saya ulang Basarnas tidak boleh ketinggalan dalam hal teknologi, harus cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi SAR yang terkini," pungkasnya.