Merdeka.com - Selasa kemarin, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo batal menghadiri apel Satpol PP. Jokowi membatalkan acara yang digagasnya karena harus menghadiri acara bersama Presiden SBY yang bersamaan waktunya.

Ditanya soal kebijakan mengenai Satpol PP, Jokowi belum memutuskan. Banyak yang bertanya-tanya seperti apa wajah Satpol PP di DKI Jakarta pada masa kepemimpinan Jokowi. Mungkinkah Jokowi menerapkan seperti di Solo, di mana Satpol PP dipimpin wanita dan menghilangkan senjata pentungan?

"Akan saya kumpulkan besok pagi. Saya akan mengenali wajahnya dulu. Baru nanti kebijakannya menyusul setelah itu," ujar Jokowi di Balai Kota, Rabu (31/10).

Sebelumnya, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Muhammad Effendi Anas berjanji tidak akan ada lagi kejar-kejaran dengan pedagang kaki lima juga waria tapi rutin melakukan penertiban.

"Tidak akan ada lagi kejar-kejaran, jika mereka lari ya sudah biarkan saja, tapi kita akan rutin melakukan penertiban," ujar Effendi Anas.

Menurut Effendi, Satpol PP akan melakukan penertiban setiap hari di kawasan-kawasan yang berpontensi rawan terjadinya pelanggaran.

"Intinya kami akan melakukan pendekatan secara persuasif, dampak kejar-kejaran kan negatif, nanti kita lagi yang salah," tandasnya.

Effendi mengatakan pihaknya lebih mengutamakan pendekatan persuasif dan ada beberapa tahapan yang akan dilakukan Satpol PP dalam melakukan penertiban pedagang liar.

"Kami memberikan 3 jenis peringatan, jika mereka tidak kapok juga, akan kami ajak negosiasi," ujarnya.