Jokowi diminta beri sambutan di Kongres VI Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional

Merdeka.com - Delegasi Senat Parlemen Republik Kazakhstan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta. Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf mengatakan delegasi tersebut menyampaikan undangan kepada Kepala Negara.

"Jadi tadi Ketua Senat Kazakhstan bertemu dengan Presiden untuk menyampaikan undangan dari Presiden Kazakhstan supaya hadir di acara political religious meeting conference yang akan dilaksanakan tanggal 10 dan 11 Oktober 2018 ini," jelas Nurhayati di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/3).

Dalam pertemuan, para delegasi juga berharap Jokowi dapat memberikan sambutan dalam Kongres VI Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional. Pasalnya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan muslim terbesar di dunia.

"Beliau berharap Pak Jokowi bisa memberikan sambutan di sana sebagai pembicara merepresentasikan negara yang berpenduduk mayoritas muslim dan negara muslim terbesar. Diharapkan Pak Jokowi dapat hadir. Ini dalam rangka 25 tahun hubungan Indonesia-Kazahstan," terangnya.

Jokowi sendiri menyambut baik undangan Presiden Kazakhstan. Menurut Nurhayati, Jokowi sedang mempertimbangkan undangan tersebut dan apabila tidak bisa hadir dalam Kongres VI Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional maka Kepala Negara akan mengirim utusan.

"Pak Jokowi juga mengundang Kazakhstan untuk hadir untuk berpartisipasi dalam trade expo di Indonesia bulan Oktober. Dan ini juga diberikan tanggapan positif oleh tamu kita," sambungnya.

Dalam pertemuan, Jokowi juga berharap Indonesia dan Kazakhstan yang merupakan negara dengan mayoritas muslim bisa merepresentasikan Islam yang damai. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menginginkan, kedua negara dapat meningkatkan kerja sama serta berjuang bersama memerdekakan Palestina.

"Kemudian pak Jokowi juga menyampaikan meminta dukungan Kazakhstan dalam rangka pencalonan Indonesia sebagai anggota dari security council di PBB atau Dewan Keamanan," pungkasnya.