Jokowi cium tangan Megawati, Yuddy cium tangan Puan
Merdeka.com - Cium tangan lazim dilakukan di Indonesia sebagai bentuk penghormatan. Umumnya cium tangan dilakukan oleh sosok yang lebih muda kepada sosok yang lebih tua, atau istri kepada suami.
Namun, cium tangan akan menuai penilaian yang berbeda apabila dilakukan oleh sosok-sosok tertentu, misalnya Presiden Joko Widodo mencium tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada saat HUT PDIP ke-42 di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung Jakarta, Sabtu 10 Januari 2015.
Aksi cium tangan Presiden Jokowi ini mendapat reaksi dari berbagai pihak. Cium tangan yang dilakukan Jokowi kepada Megawati dinilai sebagai sikap dari simbol kenegaraan tertinggi yang menundukkan kepala di bawah seorang ketua umum partai. Dari sisi protokol kenegaraan, hal ini tidak semestinya dilakukan, terlebih lagi di hadapan publik.
Memang sebelum Jokowi menjabat sebagai presiden, cium tangan Megawati sudah sering dilakukan. Pada HUT PDIP ke-41, Jokowi melakukan hal yang sama. Saat itu, Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Aksi cium tangan Megawati mendapat kritik dari berbagai pihak. Atas kritikan tersebut, Jokowi mengatakan, tidak ada yang istimewa dari aksinya mencium tangan Megawati. Menurutnya, tindakan tersebut untuk menghormati yang lebih tua.
"Itu kan budaya Indonesia, budaya Jawa. Kepada yang lebih tua, lebih senior, ya cium tangan. Ke Ibu Mega sebagai yang senior, sama saja kayak ke ibu saya ke orangtua, ke gubernur yang lama, sama semua," kata Jokowi.
Jokowi meminta kepada semua pihak agar tidak melihat momen itu sebagai perspektif politik. "Kesantunan kita itu sudah hilang. Jadi cium tangan begitu saja ini sudah ramai," ujarnya.
Selain itu, Jokowi juga berharap momen cium tangan tidak dibesar-besarkan. "Jangan dianggap sebagai sesuatu yang aneh. Padahal itu bentuk kesantunan masyarakat kita ke yang lebih tua. Ini malah ke arah situ (politik)," tegasnya.
(mdk/siw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jawaban Jokowi soal Koordinasi Dengan PDIP Sebelum Pilih AHY Jadi Menteri
AHY sudah punya rekam jejak yang mumpuni untuk menjadi Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaPDIP Sengaja Tak Undang Jokowi ke HUT ke-51, Sudah Tak Butuh Elektoral Presiden?
PDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca SelengkapnyaTepis Isu Menteri PDIP di Kabinet Jokowi Bakal Mundur, Hasto Singgung Zaman Soeharto
Sejumlah menteri di Kabinet Jokowi yang berasal dari PDI Perjuangan dikabarkan bakal mundur
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi
Maruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca SelengkapnyaIstana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden
Maruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaKini Jadi Pembantu Jokowi, Momen Perdana AHY Ikut Sidang Kabinet di Istana Jadi Sorotan
Momen Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ikut sidang perdana setelah dilantik jadi menteri.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sempat Berdoa Jokowi Tidak Ikut Turun Kampanye dan Memihak ke Satu Capres
Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaPDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Titip Salam untuk Cak Imin, PKB Yakin Bukan Godaan Terkait Hak Angket
Kata Huda, anggota fraksi PKB sudah ada beberapa yang menandatangi hak angket.
Baca Selengkapnya