Merdeka.com - Meski belum tegas menyatakan sikap menjadi Calon Presiden 2014, nama Joko Widodo ( Jokowi ) sudah membuat ketar-ketir para pesaing. Upaya menjatuhkan Jokowi itu pun belakangan santer.

Ihwal tersebut ditanggapi santai sang Gubernur DKI Jakarta. "Iya, biasa lah, waktu dulu juga ada (Cagub DKI dan Cawalkot Solo), dua kali juga sama," terang Jokowi di Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Rabu (20/11).

Saat Pilgub DKI 2012 lalu bahkan diakui putra Solo itu secara terang-terangan ada yang menyerang orangtuanya.

"Ada yang mengatakan bapak saya orang Singapura, padahal bapak saya dari desa terpencil, ada yang mengatakan ibu saya non-muslim, ada padahal ibu saya berjilbab," ungkapnya.

Dia mengaku tak mau ambil pusing soal serangan yang mau menjatuhkan. Pengalaman pahit juga, kata dia, terasa ketika nyekar ke pemakaman Pangeran Jayakarta.

Jokowi dinilai klenik untuk meminta restu karier politiknya. "Misalnya, ada yang bilang saya senang klenik, klenik apa toh, rasional kok, orang ini aneh-aneh saja," katanya.

Menurut dia Pangeran Jayakarta adalah tokoh Jakarta. "Kita sekali ke sana mau merancang agar lokasi peninggalan itu bisa kita perbaiki, rumah peninggalannya direkonstruksi," ujar politisi PDIP tersebut.