Jokowi bahas soal kebhinekaan dengan ICMI di Istana
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menerima hasil Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI). Penyerahan hasil Silaknas dilakukan saat Jokowi bertemu pengurus ICMI di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/1).
Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie mengatakan, selain menyerahkan hasil Silaknas, ICMI membahas pelbagai persoalan bangsa dengan Jokowi. Hal yang paling disoroti yakni ancaman terhadap kebhinekaan.
"Kami sampaikan kebhinekaan adalah kenyataan hidup bagi bangsa kita sehingga tidak mungkin ada kekuatan apapun yang bisa menghilangkan ciri ke-Indonesiaan, pluralitas itu," ujar Jimly saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta.
Pada saat yang sama, kata Jimly, hal yang mustahil jika berharap tidak ada masalah dalam penerapan kebhinekaan. Kendati demikian, setiap perbedaan sejatinya disikapi dengan bijak.
"Yang penting suasana sekarang ini, kita kelola dengan tepat apalagi suasananya menjelang pilkada. Mudah-mudahan sesudah pilkada selesai, gejolak antipluralitas ini tidak terus berlanjut," ucap Jimly.
Hal lain yang dibahas, lanjut dia, terkait isu kesenjangan sosial. Jokowi menyampaikan rasa syukur adanya aksi unjuk rasa 2 Desember 2016 lalu. Menurut Jimly, aksi itu menyadarkan pemerintah bahwa masih terjadi kesenjangan sosial di Tanah Air.
"Isu kesenjangan sosial ini menjadi warna yang menyentakkan dan bagi presiden, kita bersyukur ada peristiwa 212 dan sebelumnya juga itu mengingatkan semua pihak adanya masalah kesenjangan sosial. Ini pusat perhatian pemerintah dan ICMI menyambut agenda dan kesungguhan pemerintah termasuk program-program yang sudah maupun yang akan dikerjakan di masa yang akan datang," jelas Jimly.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menambahkan, Jokowi dan ICMI juga menyinggung rencana pembentukan Bank Wakaf Ventura. Bank itu nantinya bisa menjadi motor penggerak ekonomi dan bekerja sama dengan semua ormas Islam.
"Kita harapkan (Bank Wakaf Ventura) dapat membantu ormas-ormas Islam. Di samping dakwah sosial seperti saat ini, nantinya juga ekonomi mereka akan didukung sekolah kewirausahaan," ujarnya.
Di samping itu, Jokowi dan ICMI membahas pentingnya forum kerukunan umat beragama. Forum ini dipandang penting mengingat persoalan keragaman agama menjadi tantangan bangsa belakangan ini.
"Hal lain yang harus mendapat perhatian kita semua dan presiden adalah concern pada persoalan hoax dan proxy war, adu domba," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin: Pak Jokowi Sudah Saya Ingatkan Berkali-Kali, Jangan Berpihak Meskipun Anakmu Maju
Cak Imin mengaku sudah berkali-kali mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak berpihak meskipun anaknya Gibran maju Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaJokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak di Pilpres, Timnas AMIN: Ada Tanda Kepanikan
Jokowi memastikan Presiden boleh kampanye dan berpihak di Pilpres 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Buka Peluang Bertemu Ketum Parpol, Termasuk Megawati dan Cak Imin
Sebelumnya, Jokowi telah melakukan pertemuan dengan Ketum NasDem Surya Paloh di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Titip Salam untuk Cak Imin, PKB Yakin Bukan Godaan Terkait Hak Angket
Kata Huda, anggota fraksi PKB sudah ada beberapa yang menandatangi hak angket.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaHakim MK Ungkap Alasan Tak Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres 2024
Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat mengungkap alasan lembaganya tak menghadirkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sidang lanjutan PHPU.
Baca Selengkapnya