Merdeka.com - Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) menyampaikan terima kepada suku Dayak yang mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Hal itu disampaikannya saat bertemu dengan masyarakat Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) di Pontianak, Kalimantan Barat.

"Saya sangat senang, sangat terhormat dapat hadir, bersilaturahmi bertemu dengan keluarga besar Tariu Borneo Bangkule Rajakng dalam sebuah pertemuan besar yang sangat mulia pada pagi hari ini," katanya di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (29/11).

"Izinkan saya dalam kesempatan yang baik ini menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dukungan yang diberikan masyarakat Kalimantan utamanya dari suku Dayak terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan," sambung Jokowi.

Dia mengatakan, dukungan suku Dayak terhadap pembangunan IKN sangat dibutuhkan. Jokowi mengapresiasi atas dukungan suku Dayak kepada pemerintah.

"Karena kita akan membangun Ibu Kota Nusantara di pulau Kalimantan tentu saja dukungan dari masyarakat suku Dayak sangat sangat dibutuhkan. Apakah apakah saudara betul-betul mendukung benar? (Benar). Benar Ibu Kota Nusantara di Kalimantan? (Benar) Terima kasih," ujarnya.

Jokowi juga senang karena banyak masyarakat Dayak yang rela hadir untuk bertemu dengannya. Dia menyapa sejumlah suku Dayak yang berasal dari Sintang, Melawi dan Nanga Badau.

"Saya senang sekali karena tadi di depan saya tanyakan Bapak Ibu dari mana? Dari Sintang. Bapak ibu dari mana? Dari Melawi. Bapak ibu dari mana? Dari Badau. Dari mana? Sakau? Nanga Badau dan dari sini kan tidak dekat. ada yang 8 jam, ada yang 4 jam. ada yang pagi-pagi tadi masih gelap Subuh sudah sampai disini benar? (Benar) ini menunjukkan bahwa semangat bapak ibu dan saudara-saudara adalah semangat yang tinggi," ungkapnya.

Sementara itu, Panglima Besar Pasukan Merah TBBR, Agustinus Jilah menyampaikan tiga pernyataan suku Dayak dihadapan Jokowi. Salah satunya mendukung penuh pembangunan IKN.

"Mendukung penuh pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur," kata Panglima Jilah.

Kedua, mendukung setiap kebijakan di masa pemerintaham Presiden Republik Indonesia Bapak Insinyur Joko Widodo.

Ketiga, menjaga dan membela NKRI, menuju Indonesia yang berkarhat dan bermartabat, dengan memegang teguh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.