Jokowi Ajak Alumni GMNI Menangkan Kompetisi: Berwatak Trendsetter Bukan Follower
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo mengatakan pilar utama dalam menjaga kedaulatan adalah memenangkan kompetisi. Sebab itu Jokowi pun mengajak Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) untuk memenangkan kompetisi pasar global dan luar negeri.
"Kita harus lebih unggul dari negara lain, dan kita harus mampu mendahului negara lain dalam dunia yang semakin kompetitif sekarang ini," katanya saat membuka Kongres Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dalam siaran virtual, Senin (6/12).
Dia menjelaskan kedaulatan harus diperjuangkan dengan keberanian. Hal tersebut untuk menemukan cara-cara baru, untuk bisa mendahului negara lain. Jokowi menjelaskan tidak mungkin Indonesia menggunakan cara yang sama seperti negara lain.
"Kita harus melakukan lompatan kemajuan, kita harus berwatak trendsetter, bukan watak follower. Oleh karena itu kedaulatan harus diperjuangkan dengan inovasi, harus diperjuangkan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," ungkapnya.
Jokowi mengungkapkan revolusi industri jilid ke-4 telah mendisrupsi seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat. Pandemi Covid-19 telah memaksa dunia untuk berhenti sebentar dan harus mengembangkan cara dan normalitas baru.
"Dua disrupsi ini harus kita manfaatkan sebagai peluang, ini ada peluang. Tatkala dunia berhenti sejenak, kita harus tetap maju bergerak. Tatkala dunia lockdown di mana-mana, kita dengan teliti mengendalikan pandemi dan ekonomi harus digerakkan secara hati-hati," bebernya.
Jokowi juga menyampaikan jika Indonesia diakui menjadi satu dari lima negara dunia yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19.
"Kita telah berhasil menjadi satu dari lima negara di dunia yang berhasil mengendalikan pandemi covid pada level 1. Menunjukkan kemampuan bangsa kita dalam menghadapi tantangan yaitu dengan gotong-royong dan memanfaatkan tantangan itu sebagai peluang," papar Jokowi.
Jokowi juga menjelaskan agenda Presidensi Indonesia di G20 juga harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia di dunia internasional. Dia mengatakan dengan hal itu akan terlihat kepemimpinan Indonesia untuk mewarnai arah dunia, serta memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang.
"Sekarang ini kita memimpin negara-negara terkaya dunia untuk membangun dunia yang lebih baik, yang lebih berkeadilan bagi kita semua bagi masyarakat masa depan dunia," bebernya.
Jokowi berharap para alumni GMNI bisa melahirkan pemikiran pemikiran yang progresif, melahirkan pemikiran pemikiran bagi kemajuan bangsa, serta menguatkan ikatan dan gagasan-gagasan untuk.
"Itu menghadapi tantangan global, dan merumuskan strategi besar dalam membangun negara yang berkarakter Pancasila," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menanggapi santai soal kritik BEM UGM. Jokowi pun enggan berbicara banyak.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai Indonesia berpeluang besar untuk menjadi negara maju dan keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah
Baca SelengkapnyaDi media sosial beredar jika Gielbran telah dikeluarkan dari UGM, simak penelusurannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor menyerahkan sertifikat ini kepada seorang mahasiswa lain yang memakai topeng wajah Jokowi.
Baca SelengkapnyaKeterlibatan komunitas alumni perguruan tinggi jadi kekuatan jadi tambahan kekuatan Prabowo-Gibran menang satu putaran
Baca SelengkapnyaJokowi ingin SDM Indonesia tak hanya menguasai ilmu pengetahuan.
Baca SelengkapnyaCivitas akademika dari puluhan perguruan tinggi melontarkan kritik dan peringatan kepada Presiden Jokowi atas sikapnya terkait penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya