JK sebut penunjukan Jaksa Agung tak perlu libatkan KPK & PPATK
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, tidak ada kewajiban melibatkan KPK dan PPATK dalam pengangkatan HM Prasetyo menjadi Jaksa Agung. Sebelumnya presiden Jokowi dikecam karena tak melibatkan KPK dan PPATK untuk menelusuri rekam jejak Prasetyo sebagai Jaksa Agung.
"Tidak ada kewajiban itu (melibatkan KPK dan PPATK) menelusuri rekam jejak (calon jaksa agung)," kata JK di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (21/11).
Hal ini berbeda dengan proses pemilihan menteri yang dilakukan oleh Jokowi. Pada saat pemilihan menteri kabinet, Jokowi meminta pandangan KPK dan PPATK.
"Itu waktu kabinet, hanya kebijakan saja," imbuh Jusuf Kalla.
JK juga menepis tudingan sejumlah pihak terkait posisi Prasetyo sebagai politikus Partai Nasdem. Menurut dia, sebelum mendapat amanah dari Presiden Jokowi, Mantan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) itu telah keluar dari Partai Nasdem.
"Ya kan sebelum dipilih dia sudah keluar. Jam 10.00 (WIB) sudah keluar (dari Partai NasDem), jam 3 (15.00 WIB) baru dilantiknya," ucap JK.
Sebelumnya, status Prasetyo yang masih menjadi politikus aktif Partai NasDem menuai kritik dari KPK dan kalangan penggiat anti korupsi. Dikhawatirkan, Prasetyo bakal "mem-peti es-kan" kasus-kasus yang melibatkan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Saya memperoleh laporan di tahun 2023 Mahkamah Agung berhasil memutus hingga 99,47 persen perkara."
Baca SelengkapnyaKursi pimpinan KPK saat ini kosong, usai Jokowi memberhentikan Firli Bahuri dari jabatan ketua dan anggota KPK.
Baca SelengkapnyaJK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meski belum sampai ke mejanya, Jokowi menyebut surat pengunduran diri Firli telah diterima Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta semua pihak menghormati proses hukum di KPK.
Baca SelengkapnyaAri menyebut pertemuan tersebut juga merupakan permintaan dari para menteri PKB.
Baca Selengkapnya