Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK sebut Australia tak pantas abadikan penjahat jadi nama beasiswa

JK sebut Australia tak pantas abadikan penjahat jadi nama beasiswa HUT ke-63 Kopassus. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai rencana Australia menggunakan nama dua narapidana narkoba tereksekusi mati, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, menjadi nama beasiswa untuk anak-anak Indonesia, merupakan hal yang kurang pantas.

Pasalnya, duo Bali Nine tersebut dieksekusi mati setelah melakukan tindak kejahatan berat.

"Saya kira karena yang dihukum mati itu termasuk kejahatan, ya tentu kurang pantas orang yang melaksanakan kejahatan di Indonesia diberi nama untuk beasiswa itu," tutur JK di kantornya, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (4/5).

JK menegaskan, apabila dua nama tersebut adalah orang-orang terhormat, maka kebijakan Australia menjadikan nama kedua sebagai nama beasiswa adalah hal yang wajar.

"Kalau orang-orangnya terhormat, katakanlah ilmuwan atau pahlawan Australia pasti Indonesia setuju. Tapi kalau nama kriminal menjadi beasiswa itu kurang pantas untuk itu," tegas JK.

Sebelumnya, sebuah kampus di Australia akan mengabadikan nama duo Bali Nine yang telah dieksekusi mati atas kasus narkotika di Indonesia sebagai nama beasiswa. Menanggapi langkah kampus tersebut, Perdana Menteri Tony Abbott mengernyitkan dahi.

Diberitakan The Age, Jumat (1/5), Kampus tersebut adalah Australian Catholic University yang akan menggunakan nama Andrew Chan dan Myuran Sukumaran sebagai nama beasiswa bagi mahasiswa asal Indonesia.

Beasiswa itu berupa gratis studi selama empat tahun dan diberikan pada pelajar Indonesia yang memenangkan kompetisi esai dengan tema menentang hukuman mati berjudul 'kesucian kehidupan manusia'.

Menurut wakil rektor kampus tersebut, Professor Greg Craven, nama kedua terpidana mati Bali Nine itu sangat tepat sebagai bentuk penghargaan terhadap 'perubahan diri, keberanian dan martabat', Chan dan Sukumaran.

"Sebagai bentuk simbolis, tulisan pelajar Indonesia ini akan berkontribusi terhadap penghapusan hukuman mati di Indonesia," ujar Craven dalam pernyataannya.

Chan dan Sukumaran adalah dua dari delapan tereksekusi mati yang menemui ajal di hadapan regu tembak Rabu lalu. Sebelum menghadapi ajal, Chan dan Sukumaran mengatakan ingin agar nama mereka dijadikan simbol terhadap penghapusan hukuman mati di dunia.

Publik Australia terbagi dua, antara yang mendukung dan menentang Indonesia. Mereka yang menentang mengatakan bahwa Chan dan Sukumaran telah berubah menjadi lebih baik dan berhak mendapat kesempatan kedua. Sementara yang mendukung eksekusi mengatakan, itu adalah hak Indonesia sebagai negara yang menegakkan hukum.

Abbott sendiri salah satu yang menentang hukuman mati terhadap dua warganya, dengan mengatakan bahwa eksekusi akan berdampak terhadap hubungan bilateral Australia-Indonesia. Kendati demikian, jika nama Chan dan Sukumaran disanjung sedemikian rupa, bahkan dijadikan nama beasiswa, Abbott agak mengernyitkan dahi.

Dalam wawancara dengan radio 2GB Australia, Abbott walau menolak eksekusi namun dia mengakui bahwa Chan dan Sukumaran adalah pelaku pengedaran narkoba, sebuah kejahatan dan tindakan yang buruk. Karena itu dia heran, mengapa ada universitas ternama yang memegang nilai-nilai terpuji malah justru menjadikan keduanya sebagai panutan.

"Beasiswa ini memberikan pesan yang tidak biasa. Jika boleh saya bilang, adalah hal yang aneh dilakukan sebuah universitas, terutama institusi yang seharusnya mendukung nilai-nilai terbaik," kata Abbott.

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penjelasan Kemenlu Soal Mahasiswi Asal Jakarta Meninggal Tertimpa Pohon Seberat 10 Ton di Australia

Penjelasan Kemenlu Soal Mahasiswi Asal Jakarta Meninggal Tertimpa Pohon Seberat 10 Ton di Australia

Mahasiswi bernama Alifia Soeryo, tewas tertimpa batang pohon seberat 10 ton

Baca Selengkapnya
Mengapa di Australia Banyak Hewan Beracun? Ternyata Ini Alasannya

Mengapa di Australia Banyak Hewan Beracun? Ternyata Ini Alasannya

Australia, panggung eksotis bagi laba-laba, ular beracun, ubur-ubur mematikan, dan makhluk aneh seperti platipus.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Temui Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Sosoknya Tak Sembarangan Pernah Terlibat Perang

Panglima TNI Temui Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Sosoknya Tak Sembarangan Pernah Terlibat Perang "Timor-Timur"

Panglima TNI bertemu Panglima AB Australia. Ternyata pernah terlibat di perang "Timor-Timur". Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anies soal KJMU Dikabarkan Bakal Diputus: Saat Bantu Anak dengan Beasiswa, Maka Pemberiannya Harus Sampai Tuntas

Anies soal KJMU Dikabarkan Bakal Diputus: Saat Bantu Anak dengan Beasiswa, Maka Pemberiannya Harus Sampai Tuntas

seluruh mahasiswa yang dinyatakan sebagai penerima manfaat bantuan KJMU dan tengah berjalan

Baca Selengkapnya
14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM

14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM

14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM

Baca Selengkapnya
Australia Dukung Karyawan Tolak Angkat Telepon Bos di Luar Jam Kerja, Perusahaan yang Melanggar Bakal Didenda

Australia Dukung Karyawan Tolak Angkat Telepon Bos di Luar Jam Kerja, Perusahaan yang Melanggar Bakal Didenda

Ini akan diatur dalam undang-undang yang diajukan pemerintah federal Australia.

Baca Selengkapnya
Semoga Kelak Menjadi Anak Sukses, Momen Siswa Bawa Bekal Nasi dari Rumah Bikin Haru 'Gak ada Uang untuk Jajan'

Semoga Kelak Menjadi Anak Sukses, Momen Siswa Bawa Bekal Nasi dari Rumah Bikin Haru 'Gak ada Uang untuk Jajan'

Di tengah teman-temannya yang berlomba membeli jajanan, siswa ini harus duduk sendirian menikmati bekal nasi yang dibawanya.

Baca Selengkapnya
Pemuda Indonesia Ungkap Alasan Mengejutkan Hijrah ke Australia, Gaji Selangit-Harga Mobil Cuma Rp20 Juta

Pemuda Indonesia Ungkap Alasan Mengejutkan Hijrah ke Australia, Gaji Selangit-Harga Mobil Cuma Rp20 Juta

Pria ini mengungkapkan banyak hal mengenai alasannya hingga tantangan tinggal di Negeri Kanguru.

Baca Selengkapnya