JK: Pemerintah Kita Masih Banyak Kekurangan yang Harus Diperbaiki
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengakui sistem reformasi birokrasi yang dilakukan di masa pemerintahannya saat ini belum sepenuhnya berjalan baik. Sebab, masih ada beberapa pekerjaan berat yang kemudian perlu untuk diperbaiki ke depannya.
JK juga menyinggung kinerja aparatur pemerintah. Yang belakangan diketahui banyak terbelit kasus korupsi. Hal ini yang menurut JK, harus diperbaiki.
"Kita masih banyak mengalami kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki, masih banyak aparat kita yang menjadi masalah karena masalah korupsi. Masih banyak masalah keterlambatan (dalam pengurusan perizinan), masih ada masalah ketidakpedulian kepada kebutuhan-kebutuhan masyarakat," kata Wapres JK saat membuka acara International Reform Policy Symposium and Regional Workshop 2019 di Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Denpasar Bali, Kamis (14/3).
Wapres JK menekankan, beberapa kekurangan-kekurangan itu mestinya perlu direspon dengan baik oleh seluruh kementerian lembaga terkait dan seluruh pemerintah daerah. Sebab, untuk menjadi syarat agar negara Indonesia bisa maju, maka beberapa hal-hal seperti itu harus diperbaiki.
"Semua itu tentu haruslah direspon dengan baik. Karena sistem itu lebih terbuka, haruslah sistem itu lebih akan akuntabel dan sebagainya," imbuhnya.
Untuk itu, dikatakan Wapres JK, perubahan-perubahan itu harus segera dilakukan, terutama mulai dari dalam diri sendiri. Sebab, apabila tidak segera diperbaiki maka perubahan itulah yang akan menggeser dan dapat membuat persaingan satu sama lain.
"Apabila daerah masih menggunakan sistem lama, lambat dan berbiaya mahal, maka bisnis akan meninggalkan daerah itu. Apabila suatu negara juga menjalankan birokrasinya juga lambat yang korupsi maka investasi akan keluar dari negara itu," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaJK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana
JK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaJK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat
Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi: Surat Pengunduran Firli Bahuri sebagai Ketua KPK Belum Sampai Meja Saya
Meski belum sampai ke mejanya, Jokowi menyebut surat pengunduran diri Firli telah diterima Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat
Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca SelengkapnyaKritik Jokowi, Ketua BEM KM UGM Pastikan Tidak Ada Muatan Politik Praktis
BEM KM UGM telah membuat kajian setebal 300 halaman yang berisikan isu-isu komprehensif.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai
Jokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca Selengkapnya