JK nilai wajar penyaluran BLSM tak tepat sasaran
Merdeka.com - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tidak tepat sasaran sebagai hal yang wajar. Menurut dia, ini karena data yang digunakan sebagai dasar penyaluran dan kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bukan data baru.
"Di antara 15 juta pasti ada satu atau sekitar 1 persen itu orangnya sudah berubah. Kan datanya bukan data baru, data tahun lalu," ujar Kalla di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (2/6).
Kalla justru menganggap baik jika terjadi kekeliruan dalam data yang digunakan untuk BLSM. "Kita harusnya bersyukur kalau ada data yang keliru. Artinya, dulu dia miskin, sekarang dia sudah tidak miskin, bagus itu," kata dia.
Selanjutnya, Kalla meminta penyaluran yang tidak tepat sasaran tidak lagi dipersoalkan. Dia yakin benar, meskipun ada kekeliruan, penerima BLSM bukan orang yang tergolong kaya.
"Sejelek-jeleknya yang salah data, dia tidak terlalu kaya. Kalau cuma 1,5 persen tidak usah dipersoalkan lah. Itu juga pasti orang yang tidak mampu benar yang menerima." pungkas Kalla.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Kalla Ungkap Pemerintah Beli Alutsista Bekas Umur 25 Tahun Harganya Rp1 Triliun
Anies Baswedan bilang pembelian alutsista harus berdasarkan kebutuhan terkini bukan karena selera dari Menteri Pertahanan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi: Data Penerima Bantuan Pangan Bulog Ditambah 8 Persen
Presiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaKasus Dugaan Pemalsuan Data Pemilu 2024 di Kuala Lumpur, Tujuh PPLN Dituntut Enam Bulan Penjara dan Denda Rp10 Juta
Enam PPPLN tidak dipenjara sementara satu dijebloskan ke rutan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Salah Hitung, Ini Biaya Perlu Diperhitungkan saat Mudik dengan Kendaraan Pribadi
Kendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Baca SelengkapnyaPamer Jari Telunjuk, Jusuf Kalla Sudah Berikan Hak Suara
JK memastikan akan memantau perhitungan suara atau quick count dikediamannya.
Baca Selengkapnya