JK: Harga kantong darah tak boleh lebih dari Rp 300 ribu
Merdeka.com - Kantong darah Palang Merah Indonesia (PMI) memang tak gratis. Ketua PMI Jusuf Kalla mewanti-wanti agar pihak Rumah Sakit tak menjualnya lebih dari harga yang ditetapkan PMI.
"PMI yang mengatur Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu untuk seluruh Indonesia. itu hanya mengganti ongkos saja itu kantongnya, penyimpanannya dan obat-obatannya itu saja. Kalau lebih rumah sakit yang tanggung jawab enggak boleh lebih," kata JK di acara donor darah Jakarta Golf Club, Jakarta, Minggu (14/4).
Selain itu, JK menambahkan PMI tidak memperbolehkan pribadi membeli kantong darah langsung ke PMI.
"Masyarakat tidak ambil darah yang meminta darah itu rumah sakit bukan orang. Kalau dia mau minta darah harus bawa surat dari kepala RS. Tidak ada pribadi yg minta darah. PMI itu melayani rumah sakit," lanjutnya.
JK tidak menutup kemungkinan orang miskin untuk mendapatkan darah gratis. Tentunya biayanya harus ditanggung Pemda atau rumah sakit bukan PMI.
"Siapa yang ongkosin PMI (kalau gratis). Masyarakat itu gratis tapi siapa yang mengongkosi itu semua. Apakah itu marketingnya, asuransinya atau Pemdanya bagi masyarakat miskin semua bebas," tutupnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJenazah Lo Siaw Ging, Dokter Dermawan asal Solo Dimakamkan di Delingan Karanganyar Besok
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.
Baca Selengkapnya