JK: Brasil hina Indonesia, kita kaji ulang kontrak impor!
Merdeka.com - Hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Brasil semakin renggang sejak hukuman mati dilaksanakan otoritas Indonesia terhadap terpidana mati warga negara Brasil beberapa waktu lalu.
Renggangnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Brasil diperparah dengan sikap penolakan Presiden Brasil Dilma Rousseff terhadap Dubes Indonesia yang ditugaskan di Brasil, Toto Riyanto.
Renggangnya hubungan diplomatik juga dirasakan Indonesia terhadap Australia, utamanya setelah Perdana Menteri Australia Tony Abbot mengungkit bantuan Australia kepada Indonesia saat tsunami Aceh, sebagai alat negosiasi agar otoritas Indonesia membatalkan hukuman mati terhadap 2 warganya yang menjadi anggota sindikat narkoba 'Bali Nine'.
Terhadap kondisi diplomatik dengan negara-negara tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta masyarakat membedakan sikap Brasil dan Australia terhadap Indonesia.
"Lain. Kalau Brasil menghina kita. Kalau Australia minta-minta kita. Beda-beda itu kan," ujar JK di Kantor Pusat BKPM, Jakarta, Selasa (24/2).
Menurut JK terhadap Brasil, memang Indonesia lebih banyak melakukan impor, salah satunya adalah alat utama sistem persenjataan (alutsista). Beberapa waktu lalu, baru saja TNI AU membeli EMB-314 Super Tucano dari Brasil.
Dengan sikap Presiden Brasil yang dinilai menghina Indonesia, JK mengatakan, Indonesia tidak segan mengurangi aktivitas impor dari Brasil.
"Kalau memang begitu ya sudah kita menurunkan sikap politik ya kita juga harus lakukan sikap politik dan sikap ekonomi juga tentunya. Bisa mengurangi impor, termasuk alutsista dari Brasil," ucap JK.
Namun, JK menyadari, komitmen impor dilatarbelakangi oleh perjanjian-perjanjian tertentu, oleh sebab itu, pemerintah akan mengaji ulang komitmen kontrak impor antara Indonesia dengan Brasil. "Masih dipertimbangkan. Kita periksa dulu macam apa komitmennya kontraknya, kita periksa dulu," tutur JK.
Selagi mengaji sistem kontrak impor barang dari Brasil, JK mengatakan, pemerintah sudah mempertimbangkan alternatif negara untuk kerja sama impor barang selain Brasil. "Banyak negara yang bisa supply seperti itu. Amerika, Korea, Jepang, apapun Eropa banyak," tegas JK.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhan Prabowo Subianto membeli 24 unit F-15EX dari Amerika Serikat. Pesawat ini akan memperkuat TNI AU.
Baca SelengkapnyaPesawat tempur ini nyaris dibeli Indonesia untuk TNI AU. Batal di saat akhir. Kisahnya tragis.
Baca SelengkapnyaUpaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaHaji Isam memesan satu unit Business Max Jet 7 Boeing saat menghadiri pameran dirgantara Farnborough International Airshow 2018 di Farnborough, Inggris.
Baca SelengkapnyaPrabowo resmi melakukan kontrak ketiga jet tempur Rafale dari Prancis sebanyak 18 unit.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaTahun 2011 dia masih menjadi buruh kasar dan tanpa sengaja bertemu dengan Johan Maulana, penambang batubara Kalimantan.
Baca Selengkapnya