JK Berkunjung ke Rumah Buya Syafii
Merdeka.com - Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) mengunjungi mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif di kediamannya, Kamis (15/8). Datang ke rumah Buya Syafii, JK didampingi oleh Gubernur DIY, Sultan HB X.
Mengenakan batik cokelat lengan panjang, JK datang ke rumah Buya Syafii sekitar pukul 08.02 WIB. Setibanya, JK langsung disambut oleh Buya Syafii.
Keduanya bersama Sultan HB X pun kemudian berbincang di ruang tamu rumah Buya Syafii. Pertemuan ini digelar selama lebih kurang 20 menit.
JK meninggalkan rumah Buya Syafii sekitar pukul 08.24 WIB. Setelahnya JK pun menuju ke UGM untuk membuka Kongres Pancasila XI.
Buya Syafii mengatakan, jika JK berkunjung ke kediamannya untuk menjenguk dan bersilaturahmi. Buya Syafii menerangkan selain menjenguk, dirinya dan JK sempat pula berbincang sedikit tentang masalah politik.
"Ya silaturahmi biasa. Saya (habis) sakit. Kemudian kita bicara juga tentang politik sedikit lah," ujar Buya Syafii.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK: Seorang Pejabat Bukan Hanya Presiden Kalau Langgar Sumpah, Kena Sanksi dari Allah dan UUD 1945
Jusuf Kalla mengingatkan semua pejabat termasuk Presiden agar netral dalam politik
Baca SelengkapnyaPutuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaVIDEO: Sinta Wahid Istri Gus Dur Temui Jusuf Kalla Bareng Tokoh Lintas Agama
Pertemuan berlangsung di rumah JK, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu (7/2).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jusuf Kalla Ibaratkan Pemimpin seperti Sopir: Kalau Suka Marah Emosi Bisa Tabrakan
JK mengatakan seorang calon pemimpin harus bisa membawa rakyatnya menuju kebaikan.
Baca SelengkapnyaGanjar Sepakat dengan JK: Pemimpin Harus Jaga Emosi
Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK) menyinggung soal pemimpin yang baik. Dia menyindir capres yang kerap marah-marah.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan
JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca SelengkapnyaUngkit Bagi-Bagi Bansos, JK Duga Ada Pengkondisian Suara Rakyat untuk Pemilu 2024
Jusuf Kalla atau JK menduga ada pengkondisian suara rakyat bila melihat hasil pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Endus Kecurangan Pemilu 2024: Semua Mengindikasikan, Kita Tunggu Hasil Resmi
JK mengaku masih menunggu hasil penghitungan suara resmi.
Baca Selengkapnya