Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jika Pengguna Tak Patuhi Social Distancing, DPR Sarankan KRL Setop Beroperasi

Jika Pengguna Tak Patuhi Social Distancing, DPR Sarankan KRL Setop Beroperasi Kepadatan penumpang di KRL. ©Instagram/@rocky_margiano

Merdeka.com - Ketua Komisi V DPR RI Lasarus angkat suara atas kepadatan penumpang di moda-moda transportasi massal, seperti KRL. Dia menegaskan, semua pihak termasuk operator angkutan umum harus menjalankan instruksi social distancing yang dikeluarkan pemerintah.

"Soal social distancing misalnya 1 meter jarak orang per orang. Terkait ini saya lihat memang di kereta itu sudah tidak logis. Karenanya mesti diatur. Kementerian Perhubungan, Dirjen Kereta Api, melalui operator harus mengatur ini. Ini kan perlu kepedulian kita semua ini supaya virus ini tidak menyebar," kata dia, kepada merdeka.com, Senin (23/3).

"Kalau masih berdesakan seperti hari normal itu bahaya sekali. Kalau satu, dua orang atau tiga, empat dalam kondisi terinfeksi virus kemudian berada di tengah-tengah orang sepadat itu. Begitu bubar dari kereta kan ke mana-mana membawa virus. Itu sangat berbahaya," lanjut dia.

Politikus PDIP ini mengatakan, penyebaran Covid-19 kian meluas. Hal ini mesti ditanggapi dengan baik oleh semua elemen bangsa. Termasuk operator angkutan umum. Dia bahkan menyatakan bahwa opsi menghentikan operasi transportasi sudah selaiknya diambil.

Social distancing, kata dia, mensyaratkan kepatuhan dari masyarakat termasuk ketika menggunakan transportasi umum. Hal ini yang mesti diperhatikan dengan serius. Jika kemudian masyarakat tidak dapat patuh, maka satu-satunya jalan adalah menghentikan sementara operasi angkutan massal.

"Kalau ternyata dengan itu pun semua tidak patuh, tidak ada cara lain. Setop itu transportasi umum. Dari pada terjadi penyebaran yang sangat masif pada akhirnya kita kesulitan mengatasinya," ungkapnya.

Dalam pandangan Komisi V, Pemerintah sebenarnya sudah memberi pesan kepada semua pihak agar untuk membatasi kontak orang per orang. Dalam konteks transportasi umum, pesan itu harus bisa ditangkap oleh operator.

"Menurut saya, itu operator yang tidak bisa menterjemahkan kebijakan pemerintah. Pemerintah kan sudah sampaikan, memang kebijakan kita tidak lock down. Coba diatur. Ternyata diatur tidak bisa," ujar dia.

"Kalau sudah diatur tidak bisa, tinggal dilihat, kalau benar-benar tidak bisa justru kita khawatir penyebaran tambah masif, tidak ada cara lain stop. Karena lebih baik tidak terinfeksi daripada cari rejeki paksakan diri," imbuhnya.

Dia pun mengakui, sulit pula menjalankan imbauan social distancing di KRL. Misalnya, bagaimana mungkin mengatur agar penumpang menempati gerbong dengan jarak 1 meter dari yang lain.

Kalau pun skema itu bisa dilakukan, lanjut dia, pertanyaan berikutnya terkait tingkat keterisian orang dalam satu gerbong. Hal ini nantinya berkaitan erat dengan biaya operasi KRL. "Berapa orang isi satu gerbong? Ekonomis atau tidak? Kalau sudah tidak ekonomis lagi jalan kereta, tinggal bicara sama Pemerintah ini kereta tidak ekonomis lho. Kami bisa bangkrut ini. Ya sudah setop. Hak mereka (operator) kok," tegas Lasarus.

"Kalau misalnya Pemerintah tetap mencari jalan ya subsidi kan bisa dibicarakan. Tetapi itu jauh lebih baik ketimbang virus ini menyebar tanpa terkontrol," tandasnya.

Akui Sulit Jalankan Imbauan Social Distancing di KRL

Dia pun mengakui, sulit pula menjalankan imbauan social distancing di KRL. Misalnya, bagaimana mungkin mengatur agar penumpang menempati gerbong dengan jarak 1 meter dari yang lain.

Kalau pun skema itu bisa dilakukan, lanjut dia, pertanyaan berikutnya terkait tingkat keterisian orang dalam satu gerbong. Hal ini nantinya berkaitan erat dengan biaya operasi KRL. "Berapa orang isi satu gerbong? Ekonomis atau tidak? Kalau sudah tidak ekonomis lagi jalan kereta, tinggal bicara sama Pemerintah ini kereta tidak ekonomis lho. Kami bisa bangkrut ini. Ya udah stop. Hak mereka (operator) kok," tegas Lasarus.

"Kalau misalnya Pemerintah tetap mencari jalan ya subsidi kan bisa dibicarakan. Tapi itu jauh lebih baik ketimbang virus ini menyebar tanpa terkontrol," tandasnya.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Ia membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
DPR dan Korlantas Ungkap Persiapan Terkini Menuju Arus Mudik Lebaran 2024

DPR dan Korlantas Ungkap Persiapan Terkini Menuju Arus Mudik Lebaran 2024

Korlantas menjelaskan persiapan mudik balik Lebaran 2024 mencapai 98 persen.

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.

Baca Selengkapnya
Viral ke Luar Negeri Harus Lapor Barang Bawaan, Dirjen Bea Cukai: Untuk Mempercepat Pelayanan

Viral ke Luar Negeri Harus Lapor Barang Bawaan, Dirjen Bea Cukai: Untuk Mempercepat Pelayanan

Dengan adanya kebijakan dalam PMK tersebut, memberikan kemudahan dan mempercepat pada pelayanan imigrasi bea cukai.

Baca Selengkapnya
SEMENIT PAHAM: Provinsi Paling Bahagia di Indonesia, Cocok Buat Menikmati Pensiun

SEMENIT PAHAM: Provinsi Paling Bahagia di Indonesia, Cocok Buat Menikmati Pensiun

Yogyakarta menjadi provinsi dengan tingkat hidup paling tinggi. Dibuktinya dengan banyaknya lansia yang masih hidup bahagia di provinsi ini.

Baca Selengkapnya
Polisi Datangi KPUD Depok Usai Viral Kisruh Hasil Hitung Cepat Sirekap & C1 Janggal

Polisi Datangi KPUD Depok Usai Viral Kisruh Hasil Hitung Cepat Sirekap & C1 Janggal

Pihak KPUD Depok juga sudah melakukan perbaikan terhadap kesalahan pembacaan dalam sistim Sirekap saat penghitungan sementara pemilihan presiden

Baca Selengkapnya
Soal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat

Soal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat

PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Cekcok Petugas Dishub dengan Sopir Truk Tambang di Parung Panjang

Duduk Perkara Cekcok Petugas Dishub dengan Sopir Truk Tambang di Parung Panjang

Cekcok petugas Dishub dan sopir truk tambang tersbeut viral di mesia sosial.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Di Balik Panasnya Debat Capres, Ada Senyum dan Pelukan Hangat Para Cawapres

VIDEO: Di Balik Panasnya Debat Capres, Ada Senyum dan Pelukan Hangat Para Cawapres

Cawapres Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD asyik tertawa dan berpelukan meski para capres sedang debat panas.

Baca Selengkapnya