Jika masalah tambang dihitung, Indonesia tambah gagal
Merdeka.com - The Fund for Peace melansir Indonesia sebagai negara gagal ke 63 dari 178 negara. Ketua Umum Gerindra, Suhardi, mengatakan jika masalah lingkungan hidup dimasukkan dalam kriteria penilaian, pasti hasilnya lebih parah. Dia menilai lingkungan hidup di Indonesia sudah lancur lebur karena tambang.
"Saya mencemaskan. Mereka tidak memasukkan lingkungan hancur, tambang," ujar Ketua Umum Gerindra melalui sambungan telepon kepada wartawan, Jakarta, Kamis (21/6).
Pengerukan Sumber Daya Alam (SDA) tersebut tidak menyisakan sedikit pun kepada rakyat Indonesia. Batubara dan minyak bumi habis dikeruk oleh para pengusaha asing.
"Tidak menyisakan ke anak cucu. Batubara dan minyak dikeruk. Tidak ada mata air yang disisakan. Semua untuk uang. Ini jauh lebih berbahaya dari yang dilansir oleh lembaga The Fund for Peace," jelasnya.
Menurutnya, Indonesia bukan hanya gagal. Tetapi hilang dari peta dunia, karena tenggelam oleh laut.
Dia pun tidak menyetujui jika pertumbuhan ekonomi dinilai oleh pemerintah dari segi konsumsi masyarakat. Misalnya, masyarakat kredit sepeda motor, disini masyarakat dinilai karena utang atau bertambah kekayaan.
"Itu kan pertumbuhan orang, bukan kita. Kita kan konsumsi, utang," tandasnya.
"Sejak awal saya tidak setuju dengan pemerintah. Apalagi membeli pangan lewat impor dan gandum. Kehilangan devisa karena gandum, kira-kira sekitar 390 triliun. Lebih dari itu sebetulnya kehilangan kita," terangnya.
Negara itu harus mencukupi kebutuhan pangan, air, makan, energi gratis, Juga keamanan. Ibadah, pendidikan yang layak. Ukuran utamanya, pangan yang cukup harus mandiri.
"Kalau perut kenyang orang tidak akan bunuh-bunuhan. Wong tinggal tidur dan mudah diatur kan," tukasnya.
Seperti diketahui, Indonesia berada di urutan ke-63 dari 178 negara yang dianggap negara gagal oleh the fund for peace yang dilansir dari situs resmi mereka pada senin (18/6).
Indeks Negara Gagal ini ditentukan lewat 12 indikator dan 100 subindikator, termasuk sosial, politik, ekonomi, dan hukum.
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia kalah dari Thailand (84), Vietnam (96), Malaysia (110), Brunei Darussalam (123), dan Singapura (157), Indonesia unggul dibanding Myanmar (21), Timor Leste (28), Kamboja (37), Laos (48), dan Filipina (56).
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaJokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen
"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaKumpulkan Menteri di Istana, Jokowi Minta Jaga Kondisi Jelang Pemilu 2024
Jokowi meminta pembantunya harus teliti menjaga kondisi dalam negeri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri LHK Beberkan Kemajuan Indonesia Atasi Perubahan Iklim
Indonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaUlama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud
Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaTerduga Pemerkosa Gadis Keterbelakangan Mental hingga Hamil di Banyuasin Bertambah Jadi 10 Orang
Terduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca SelengkapnyaPerubahan Iklim Ancam Penduduk Dunia, Pemerintah Antisipasi dengan Menanam Pohon & Perbaiki Lingkungan
Aksi yang melibatkan beberapa unsur masyarakat itu merupakan langkah nyata untuk menuju Indonesia Maju.
Baca Selengkapnya