Jika diblokir lagi, PT KAI ancam tak operasikan KRL
Merdeka.com - Akibat aksi pemblokiran rel yang dilakukan ratusan mahasiswa dari BEM UI dan juga para pedagang di Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, perjalanan kereta menjadi terganggu. Akibatnya, perjalanan kereta rel listrik tujuan Jakarta maupun Bogor terpaksa dibatalkan.
Jika pemblokiran tersebut tetap akan dilakukan kembali besok, maka pihak PT KAI tetap akan membatalkan perjalanan KRL demi keselamatan penumpang.
"Kalau terus ada aksi, akan dibatalkan untuk menghentikan," terang Humas PT KAI, Mateta Rijalulhaq di Stasiun Pondok Cina, Depok, Senin (14/1).
Mateta menjelaskan, terkait aksi tuntutan para pedagang yang mengklaim telah membeli kios di tanah milik PT KAI tersebut, Mateta mengatakan bahwa itu bukanlah ranah dari PT KAI karena tanah tersebut merupakan tanah milik BUMN. Jika pedagang menuntut, maka dikatakan Mateta, pedagang harusnya melaporkan orang yang menjual kepada pihak yang berwajib.
"Salah satu klausul jika dibutuhkan PT KAI akan dikembalikan. Kalau ada yang beli, adukan ke orang yang mereka membeli, kita gak ada hubungan hukum dengan orang yang jual beli," katanya.
Dia juga menjelaskan, terkait aksi pemblokiran oleh ratusan pedagang dan juga mahasiswa tersebut, PT KAI menyerahkannya kepada proses hukum. "Ini sudah pelanggaran harusnya penegak hukum sudah bergerak," katanya.
Seperti diketahui, ratusan pedagang dan mahasiswa dari BEM UI sejak siang tadi melakukan aksi pemblokiran rel kereta api di Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat. Dalam aksinya mereka menyesali pembongkaran yang dilakukan oleh pihak PT KAI terhadap kios yang terletak di stasiun Pondok Cina.
Aksi mereka berhasil diluluhkan oleh petugas Kepolisian Metro Depok sekitar pukul 17.00 WIB dan para penumpang akhirnya membuka blokade balok serta beton yang digunakan untuk menutup rel hingga pintu perlintasan kereta api Pondok Cina.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wamen ATR/BPN Harap PT TUM Tak Ajukan Kasasi: Agar Bisa Ditetapkan Tanah di Pulau Mendol buat Objek TORA
Raja Juli Antoni menilai Pulau Mendol, Pelalawan, Riau bisa segera dijadikan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA)
Baca SelengkapnyaKerelaan Hati Masyarakat Lepaskan Tanahnya untuk Konsolidasi Tanah Sebagai Solusi Konflik
Menteri ATR/Kepala BPN memberikan pujian kepada masyarakat yang rela memberikan sebagian tanahnya demi pembangunan.
Baca SelengkapnyaTanah Seluas 5,911 Meter Persegi Milik Eks Kepala Kantor Bea Cukai Makassar Andhi Pramono Disita KPK
KPK masih akan mentracing aset lain milik tersangka untuk dijadikan batang bukti dan sebagai bahan eksekusi KPK.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaAda Pohon Tumbang di Jalur KRL Pondok Ranji-Kebayoran, Catat Pengalihan Rute Perjalanan Kereta
Sebuah pohon tumbang di jalur Kereta Rel Listrik (KRL) antara Stasiun Pondok Ranji - Stasiun Kebayoran
Baca SelengkapnyaWakil Menteri ATR: Berkat Presiden Jokowi, Rakyat Bisa Tidur Nyenyak Tanpa Takut Mafia Tanah
Raja Antoni mengungkapkan betapa pentingnya memliki sertipikat tanah, sebab sertipikat menjadi tanda bukti kepemilikan yang sah atas suatu bidang tanah.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bakal Akan Tutup 123 Perlintasan Sebidang, Ini Alasannya
Pemerintah akan menutup 123 titik perlintasan sebidang antara jalan raya dan jalur kereta api pada 2024.
Baca SelengkapnyaRugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan
Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaKisah Ibu Asal Madiun Jualan Pentol Tepung Kanji di Rumah, Omzetnya Capai Rp6 Juta per Hari
Ia berhasil membeli tanah, membangun rumah, hingga membeli mobil
Baca Selengkapnya