Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jeritan Korban Tipu-Tipu si Kembar Rihana-Rihani

Jeritan Korban Tipu-Tipu si Kembar Rihana-Rihani Si Kembar Terduga Pelaku Penipuan iPhone. Instagram@kasusiphonesikembar

Merdeka.com - Kasus penipuan di Indonesia terus-menerus terjadi seakan tidak ada ujungnya. Beragam modus dilakukan oleh penipu, umumnya terjadi dalam kegiatan jual-beli barang ataupun tiket konser yang dilakukan secara daring.

Kerugian dari aksi penipuan bisa mencapai nilai fantastis hingga miliaran rupiah. Terbaru, kasus penipuan viral di media sosial dilakukan oleh sepasang saudara kembar, Rihana-Rihani.

Kasus ini bermula ketika 'si kembar' Rihana-Rihani menjual IPhone bergaransi resmi dengan harga miring menggunakan sistem preorder.

Dari Pembeli Menjadi Reseller hingga Jadi Korban

Salah satu korban, Vicky Fachreza mengaku kepincut membeli handphone dari terduga pelaku setelah mendapat rekomendasi dari teman istrinya yang merupakan pegawai di Kementerian Perdagangan (Kemendag). Diketahui, pada saat itu Rihani menjadi pegawai Kemendag.

"Yaudah saat itu yang dibeli 12 Pro 128 tuh harga pasarnya Rp17 juta, istri saya dapat Rp15.5 juta," tutur Vicky saat dihubungi merdeka.com, Selasa (6/6).

Menurut Vicky, estimasi setelah pemesanan dua minggu, tetapi ternyata kesediaan barang jauh lebih cepat. Kemudian Vicky melakukan cash on delivery (COD) kepada Rihani.

"Jadi saya masih skeptis waktu itu, saya mau cek ini handphone apakah bener BNIB apakah benar garansi Indonesia apakah terdaftar IMEI-nya kan gitu ya. Ternyata pada saat itu pas saya cek benar mas itu handphone keluaran Era Jaya terdapat di Kemenperin," kata Vicky. Era Jaya dan Digimap sepengetahuan Vicky merupakan garansi resmi iPhone di Indonesia.

Setelah pertemuan itu, Vicky mengaku ada percakapan antara Rihani bisa menjadi reseller dan mendapat komisi Rp800 ribu dari setiap pembelian barang. Namun saat itu Rihani mengatakan tidak semua handphone produk apple bisa dijual.

Contohnya Rihani hanya menawarkan jual iPhone 12 pro yang memorinya 128 gigabyte atau iPhone 12 pro max 128 gigabyte dengan warna spesifik.

"Saya juga enggak tahu. Nggak nanya lebih dalam kenapa yang bisa dijual spesifik itu saja, asumsi saya aja mungkin dia dapat barangnya itu aja," cerita Vicky.

Vicky mengatakan, iPhone yang dipesan berjalan lancar mulai dari Juni 2021 sampai dengan Oktober 2021. Semua iPhone yang pre order telah dikirim Rihani. Total ada 500-600 unit barang dikirim.

Nahas, transaksi selanjutnya, tepatnya mulai November 2021 sampai Maret 2022, pesanan barang dengan total keseluruhan mencapai Rp5,8 miliar tidak kunjung dikirimkan Rihani hingga saat ini yang membuatnya menunda pemesanan tersebut.

"Yang nyangkut ya pesenan dari November sampai Maret 2022 kurang lebih 435 unit," kata Vicky.

Rupanya bukan hanya Vicky yang menjadi korban penipuan Rihani. Korban lain dengan nilai transaksi dalam kurun waktu antara Oktober 2021 sampai dengan Maret 2022, juga banyak dengan taksiran total kerugian korban mencapai Rp35 miliar.

Vicky mengatakan, setelah para korban terus menanyakan kelanjutan barang dipesan, pada April 2022, akhirnya para korban dipanggil Rihani bersama Rihana. Para korban dikumpulkan dan dipertemukan di kediamannya kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.

"Saat itu, kami mengetahui satu sama lain sesama korban yang terlibat di luar nominal kerugian saya dan istri ada yang mencapai kerugian mulai dari ratusan juta, Rp4,6 miliar, Rp2,5 miliar, Rp9 miliar, Rp5 miliar dan angka fantastis yang lainnya," kata Vicky.

Si kembar Rihana-Rihani kerapkali berjanji akan mengembalikan uang para korban, tetapi tak terealisasi.

"Ternyata di 30 Mei itu tidak ada penyelesaiannya, enggak ada realisasi dengan alasan dari bulan April sampai 30 Mei itu kita semua itu rusuh karena uang korban gede-gede kan jadi wajar aja kita follow up nanya gimana. Tapi mereka dengan alasan itu mereka tidak mengembalikan di tanggal 30 Mei sehingga pada akhirnya muncul lagi kita 18 Juni 2022," kata Vicky.

Pengembalian uang yang tak kunjung terealisasi membuat para korban melayangkan somasi dan melaporkan Rihana-Rihani ke pihak kepolisian.

PPATK Ungkap Modus Si Kembar

Kepala Biro Humas PPATK Natsir Kongah membeberkan hasil analisa dari kasus dugaan penipuan si kembar Rihana-Rihani terkait investasi Pre-Order iPhone. Pelaku diduga menggunakan skema Ponzi berkedok investasi bodong dalam aksi penipuannya.

Skema ponzi kedua pelaku bisa diketahui, lewat modus yang dilakukan mereka. Dengan iming-iming investasi keuntungan besar, tanpa resiko termasuk dalam proses PO iPhone.

"Nah yang penting dalam persoalan ini, ini kan kasus yang selalu berulang. Dimana pelaku biasanya melakukan penipuan dengan skema ponzi ya," kata Natsir saat dihubungi merdeka.com, Selasa (6/6).

Dia pun sangat menyayangkan masih ada masyarakat yang tertipu daya dengan modus penipuan skema ponzi tersebut. Padahal, skema itu merupakan cara lama yang hanya berganti-ganti kemasan.

"Kita masih saja belum (teredukasi). Kita masyarakat sering kali terbuai seperti crazy rich lah ini padahal kemasan- kemasan aja yang berubah. Tapi modus hampir sama," kata dia.

"Dengan menggunakan skema ponzi. Biasanya skema ponzi ini dilakukan dengan menjanjikan keuntungan besar dengan resiko rendah kepada krediturnya," tambahnya.

PPATK Temukan Transaksi Tunai

PPATK menemukan adanya transaksi besar yang dilakukan dua terlapor kasus penipuan Iphone, 'si kembar' Rihana dan Rihani. Temuan itu usai kasus dugaan penipuan keduanya viral di media sosial.

"Hasil analisis sementara, diketahui RA dan RI melakukan transaksi tunai bernilai signifikan yang diduga sumber dananya berasal dari penipuan yang mereka lakukan," kata Kepala Biro Humas PPATK Natsir Kongah saat dikonfirmasi wartawan, Senin (5/ 6).

Menurutnya, modus tindakan transaksi tunai yang dilakukan Rihana dan Rihani terindikasi untuk memutus mata rantai transaksi. Demi mempersulit pelacakan dana penipuan atas sistem Pre-Order iPhone yang dilakukan.

Atas hal tersebut, kata Natsir, PPATK telah memerintahkan Penyedia Jasa Keuangan (PJK) Bank untuk melakukan penghentian sementara transaksi pada rekening RA dan RI.

"Penghentian transaksi dilakukan di rekening RA da RI pada 21 PJK Bank," tuturnya.

Polisi Belum Temukan Jejak Si Kembar

Meskipun, para korban telah melapor sekitar satu tahun lalu, tetapi ternyata kepolisian belum menemukan titik terang terkait keberadaan Si Kembar Rihana-Rihani.

Dua saudari kembar itu diduga melarikan diri dari tempat tinggalnya di kawasan Tangerang Selatan, Banten sesuai yang tertulis pada twitter @mazzini_gsp.

"Kedua terduga pelaku berdomisili di Ciputat tapi sekarang kabur ke Surabaya. Mungkin kawan-kawan yang di Surabaya kalau melihat pelaku bisa melaporkan ke polisi terdekat @PolrestabesSby," ucap dia.

Berbekal tweet tersebut, merdeka.com mencoba mengonfirmasi keberadaan dari Rihana-Rihani. Namun sayangnya, pihak Polrestabes Surabaya sampai saat ini belum mendapatkan keberadaan keduanya.

"Belum ada, dari Humas belum ada informasi (soal keberadaan Rihana-Rihani di Surabaya)," kata Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi saat dikonfirmasi, Rabu (7/6).

Sementara itu, dari Polres Metro Jakarta Selatan yang menyidik kasus ini juga masih berupaya mencari kedua terlapor. Usai mangkir dari dua kali pemanggilan yang dilayangkan beberapa waktu lalu.

"Masih diupayakan (lakukan pencarian)," ucap Wakasat Reskrim Polres Metro Jaksel Kompol Henrikus Yosi Hendrata.

Reporter Magang: Alya Fathinah

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dipicu Pembakaran Kembang Api, Tawuran Kembali Pecah di Depan Mall Bassura

Dipicu Pembakaran Kembang Api, Tawuran Kembali Pecah di Depan Mall Bassura

Aksi tawuran tersebut terekam dan viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Bapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas

Bapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas

M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.

Baca Selengkapnya
Anggota Damkar Jaktim Lecehkan Anak Kandung Berusia 5 Tahun Sempat Bantah saat Diperiksa Pimpinan

Anggota Damkar Jaktim Lecehkan Anak Kandung Berusia 5 Tahun Sempat Bantah saat Diperiksa Pimpinan

Kejadian ini viral berdasarkan pengakuan seorang ibu di Jakarta Timur yang mempolisikan mantan suaminya yang disebut bertugas sebagai Damkar Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pria Ini Viral Bikin Lukisan dari Daun Kering, Hasil Tangannya Menakjubkan Curi Perhatian

Pria Ini Viral Bikin Lukisan dari Daun Kering, Hasil Tangannya Menakjubkan Curi Perhatian

Seniman ukir daun ini buat lukisan tokoh-tokoh terkenal dari daun kering, hasil tangannya menakjubkan dan viral.

Baca Selengkapnya
Viral Kisah Dua Sahabat Jualan Makanan Ringan untuk Bantu Orang Tua, Bikin Haru

Viral Kisah Dua Sahabat Jualan Makanan Ringan untuk Bantu Orang Tua, Bikin Haru

Setiap harinya mereka membawa 15 bungkus jajanan yang dijual 10 ribu satu bungkusnya

Baca Selengkapnya
Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan

Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan

Perkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.

Baca Selengkapnya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
Jadi Korban Konten Viral, Kebun Bawang di Sulawesi Selatan Ini Rusak Terinjak-Injak

Jadi Korban Konten Viral, Kebun Bawang di Sulawesi Selatan Ini Rusak Terinjak-Injak

Kemajuan media sosial membuat sebuah tempat dengan pemandangan indah mudah viral.

Baca Selengkapnya
Jeritan Hati Ibu Bayi yang Kritis di RSAB Harapan Kita Diduga karena Kelalaian Perawat, Cuma Dapat Minta Maaf dari Kepala Ruangan

Jeritan Hati Ibu Bayi yang Kritis di RSAB Harapan Kita Diduga karena Kelalaian Perawat, Cuma Dapat Minta Maaf dari Kepala Ruangan

Curhatan ibu bayi viral diduga jadi korban kelalaian pihak rumah sakit.

Baca Selengkapnya