Merdeka.com - Mantan Kepala BPN Denpasar Tri Nugraha meninggal dunia usai bunuh diri di toilet Kejaksaan Tinggi Bali, pada Senin (31/8). Jenazahnya saat ini sudah dikebumikan di Taman Pemakaman Umum (TPU), Cikutra, Kota Bandung, Rabu (2/9).

TPU di Kota Bandung dipilih karena orang tua dari Tri Nugraha dikebumikan di sana. Pihak keluarga memakamkannya di samping makam orang tuanya. Ia meninggalkan istri dan dua anak.

Menurut kakak kandung Tri, Dewi Anggraeni mengatakan pihak keluarga mendapat kabar adiknya meninggal dunia sekira pukul 18.00 Wib pada hari peristiwa terjadi. Sebelumnya, Tri tidak menceritakan apapun kepada pihak keluarga.

"Enggak ada cerita apapun sebelumnya. Almarhum orang yang ceria sampai detik-detik terakhir masih ceria. Terakhir komunikasi satu minggu yang lalu, hari sabtu ngobrol deket rumahnya. Kita sering komunikasi," kata dia.

Ia mewakili pihak keluarga untuk meminta maaf kepada pihak lain mengenai kesalahan adiknya baik yang sengaja maupun tidak. Di sisi lain, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Tri.

"Kami sudah mengikhlaskan sudah jalannya seperti ini," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Mantan Kepala BPN Denpasar Tri Nugraha meninggal dunia setelah bunuh diri di toilet Kejaksaan Tinggi Bali, pada Senin (31/8). Dia diduga menembak diri sendiri di kamar mandi sesaat akan dibawa ke Lapas Kerobokan untuk ditahan.

Wakajati Bali, Asep Maryono menerangkan, Tri datang ke Kantor Kejati pada sekitar pukul 10.00 Wita untuk menjalani pemeriksaan. Kemudian, sesuai prosedur sebelum pemeriksaan semua barangnya sudah dimasukkan ke loker.

Pemeriksaan kepada tersangka dilakukan. Siang harinya, dia mengatakan akan ke salat dan makan tetapi tak kunjung kembali. Pihak Kejati menunggu hingga pukul 15.00 Wita.

Namun, saat dihubungi Tri sudah tidak bisa dihubungi kembali. Sehingga, pihak Kejati melakukan pencarian. Diketahui Tri berada di rumahnya di Gunung Talang, Denpasar, Bali.

Usai dilakukan pemeriksaan, Tri rencananya akan dibawa ke Lapas Kerobokan untuk ditahan. Namun, Tri meminta penasihat hukumnya mengambil barang-barangnya yang disimpan di loker. Ketika dalam perjalanan, Tri izin ke toilet dan terjadi aksi bunuh diri diduga menggunakan pistol.

Pasca meninggalnya tersangka maka kasusnya dugaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) ditutup meski aset sudah disita untuk menjadi bukti pengadilan.