Jenazah PNS Kemenhub meninggal saat diklat dimakamkan di Kendal
Merdeka.com - Jenazah Dyah Umiyarti, Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian Perhubungan yang meninggal saat mengikuti diklat pembinaan mental dan fisik, dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Rabu (18/11).
Sejumlah pejabat Kementerian Perhubungan dan rekan Dyah hadir mengantarkan ke tempat peristirahatan terakhir. Suasana duka menyelimuti kediamannya di Desa Pucangrejo RT2/RW3 Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Suami Dyah, Kusman Efendi nampak tambah menyalami warga yang datang melayat.
Kusman Efendi mengatakan, komunikasi terakhir dengan istrinya dilakukan sebelum masuk asrama. Saat itu Dyah dalam kondisi sehat. "Karena diklat merupakan tugas, almarhum berangkat dan tidak mengeluh sakit atau kelelahan," katanya.
Menurut pengakuan Kusman, istrinya tidak memiliki riwayat sakit parah. Dia juga belum membaca hasil visum kematian istrinya.
Ditemui di rumah duka, Sekjen Kemenhub, Sugihardjo mengatakan, kegiatan pembinaan mental dan fisik memang rutin diikuti pegawai Kementerian Perhubungan.
"Untuk tahun ini bekerja sama dengan Angkatan Laut, dalam hal ini Marinir. Peserta dari Kemenhub sebanyak 80 orang masuk asrama minggu lalu dan mulai melaksanakan kegiatan Senin," jelasnya.
Dia menegaskan, Dyah dan peserta lainnya dalam kondisi sehat. "Karena jika mempunyai riwayat sakit dan dalam keadaan sakit, tidak mungkin diikutkan dalam kegiatan ini," imbuh Sugihardjo.
Dyah Umiyarti meninggal dunia saat mengikuti diklat pembinaan mental dan fisik, Binlastik di pusat latihan pertempuran (PLP) Kormar III Grati Pasuruan, Jawa Timur. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Grati, Pasuruan, sesaat setelah pingsan saat mengikuti diklat. Dari kronologi kejadian, korban meninggal diduga mengalami kelelahan usai mengikuti apel dan PBB. Korban sempat minta izin untuk beristirahat namun tiba - tiba pingsan dan dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan namun akhirnya nyawa korban tak tertolong.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembunuhan terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) memberi luka mendalam kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaSetelah menahan ketakutan bertahun-tahun, korban akhirnya memberanikan diri melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaLaporan terhadap Cawapres Muhaimin Iskandar begitu cepat diproses oleh Bawaslu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Petugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaKorban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaTak tahan dengan perlakuan suaminya, korban melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Prabumulih.
Baca SelengkapnyaKorban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaHal tersebut dipastikan Komandan Lanud Silas Papare, Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah.
Baca Selengkapnya