Jemaah haji nikmati kemudahan layanan Imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta
Merdeka.com - Empat kloter jemaah haji dari Jawa Barat yang berangkat ke Tanah Suci menggunakan maskapai Saudia Airlines, telah menikmati kemudahan sistem baru Keimigrasian yang disiapkan oleh Pemerintah Arab Saudi dan PT Angkasa Pura II (Persero) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).
Saudia Airlines sebagai salah satu maskapai dengan rute penerbangan tujuan Madinah, turut bangga dapat memberikan kemudahan bagi penumpangnya.
Hal ini diungkapkan oleh Ala Omar Jefri, manajer maskapai untuk Indonesia, Australia, New Zealand dalam acara pelepasan jemaah haji yang diadakan di Terminal 2 Keberangkatan Bandara Soetta, Selasa (18/7) malam.
Acara pelepasan dihadiri Duta Besar (Dubes) Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, HE Usamah Mohammed Abdullah Shuibi bersama Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Nizar Ali, dan Airport & Services Senior Manager Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II, Sugeng Hariyadi, menyaksikan penyederhanaan proses keimigrasian bagi jamaah haji.
Pelaksanaan keberangkatan haji ini dapat berjalan lancar dengan dipersiapkannya 20 loket Imigrasi khusus oleh PT Angkasa Pura II (Persero) selaku operator Bandara Soetta.
Selain itu juga ada bantuan dari sejumlah petugas Keimigrasian yang dikerahkan oleh pihak Kerajaan Arab Saudi.
Seperti diketahui, menurut informasi dari Menteri Agama, kuota haji Indonesia yang diberikan oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk tahun 2018 yakni mencapai 221.000 jemaah.
Jumlah ini mengalami penambahan 10.000 orang dari kuota haji pada tahun sebelumnya sebesar 211.000 jemaah.
Sistem baru yang diterapkan ini akan mempercepat proses pengurusan Keimigrasian, sehingga 221.000 jemaah calon haji tersebut tidak lagi harus melalui proses yang memakan waktu lama untuk mengantre panjang di negara tujuan.
Pasalnya, proses seperti pengambilan data sidik jari, geometrik dan sejumlah hal yang berkaitan dengan dokumen perjalanan sudah dapat dilakukan di Indonesia.
Bahkan menurut Duta Besar Kerajaan Arab Saudi, Indonesia adalah negara kedua dengan percepatan layanan imigrasi haji, setelah Malaysia.
Saat nanti tiba di Madinah, jemaah cukup mendapatkan stempel petugas imigrasi setempat dan pemeriksaan sidik jari.
"Kami berharap dengan kemudahan kepengurusan Imigrasi ini, para penumpang kami dapat menjalankan ibadah dengan rasa aman dan nyaman. Pelayanan terbaik dan inovasi yang terus menerus yang menjadi prioritas kami dalam 40 tahun melayani masyarakat Indonesia," kata Ala Oma Jefri dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Agama terus mematangkan layanan haji, seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, dan berbagai layanan lainnya di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaLayanan fast track dalam beberapa tahun terakhir baru diterapkan bagi jemaah haji yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaPetugas haji Arab Saudi memeriksa satu per satu jemaah lebih ketat ketika memasuki Mekkah dan Madinah termasuk di Arafah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tahun ini, Indonesia rencananya akan memberangkatkan 241 ribu jemaah haji.
Baca SelengkapnyaJemaah haji dengan latar belakang ini pun harus mendapatkan pelayanan khusus.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi memastikan kesiapan pelayanan angkutan penumpang Lebaran di Bandara ]asional Soekarno-Hatta
Baca Selengkapnyatotal kuota haji Indonesia tahun ini berjumlah 241.000 jemaah. Jumlah ini terdiri atas 213.320 kuota jemaah haji reguler dan 27.680 kuota jemaah haji khusus.
Baca SelengkapnyaKemenag akan melakukan verifikasi untuk mengetahui kesehatan dan kesiapan jemaah.
Baca SelengkapnyaPesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu, Senin (11/3) malam.
Baca Selengkapnya