Merdeka.com - Kebakaran hebat menghanguskan puluhan rumah di permukiman padat penduduk di Jalan Cipto Mangunkusumo, kelurahan Simpang Tiga, kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur Jumat (2/12) siang. Tidak ada korban jiwa dari amukan si jago merah jelang salat Jumat tadi. Namun tidak kurang dari 150 jiwa kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran tersebut.

Keterangan diperoleh, api berkobar sekira pukul 11.00 WITA, di tengah warga muslim bersiap melaksanakan salat Jumat. Mereka yang tinggal di Jalan Cipto Mangunkusumo di RT 02 dibuat panik, lantaran terdengar ledakan diduga bersumber dari gas elpiji.

"Ada yang teriak-teriak dari gang Harapan 3 di RT 02 Pak, ada ledakan gas (elpiji). Kita langsung panik aja, karena tidak lama api langsung besar," kata Nur Salim warga Jalan Cipto Mangunkusumo, kepada merdeka.com di lokasi.

"Saya baru saja sampai rumah habis dari kantor, siap-siap Jumatan. Ternyata kebakaran di gang sebelah, langsung saja saya bawa istri dan anak saya, bawa dokumen surat-surat yang penting. Itu dulu yang penting," ungkap Ahmad Bardan, warga lainnya.

Tidak kurang 20 unit pemadam, diterjunkan untuk memadamkan kobaran api. Meski sumber air pemadam dari Sungai Mahakam, tidak begitu jauh dari jangkauan petugas pemadam, tidak mudah bagi petugas untuk memadamkannya. Warga pun ikut berjibaku, membantu petugas memadamkan api.

"Warga juga banyak menonton, datang menonton tidak ada yang bantu. Minggir semua," seru petugas pemadam kepada warga yang mengganggu gerak mereka ke titik api.

Kepolisian melansir, dari peristiwa itu, 3 orang saksi dimintai keterangan. Mereka adalah Ari (28), Patmi (46) serta Nisa (24). Dari keterangan saksi, memang menyebutkan diduga api berasal dari ledakan elpiji dari rumah warga di Gang Harapan 3.

"Ada ledakan gas dan langsung menyambar ke rumah di sekitarnya," kata Kasubbag Humas Polresta Samarinda, Iptu Hardi.

Tidak hanya menghanguskan rumah warga di permukiman padat, kebakaran juga menghanguskan bangunan gereja Toraja Bukit Harapan. Data sementara, kurang lebih sekitar 100 rumah di RT 02 dan RT 04 hangus.

"Sekitar 100 KK atau 198 jiwa kehilangan tempat tinggal," sebut Hardi.

Masih dari kepolisian, 22 unit pemadam dari berbagai instansi di Samarinda, diterjunkan untuk memadamkan api. Kepolisian terus melakukan penyelidikan, untuk memastikan penyebab musibah itu.

"Sektar jam 12.30 WITA kobaran api berhasil dipadamkan dan dilakukan pendinginan di lokasi. Tidak ada korban jiwa, untuk kerugian materi belum bisa diperkirakan. Peristiwa ini masih diselidiki lebih jauh ya," demikian Hardi.