Merdeka.com - Kepolisian Daerah Jawa Tengah menempatkan penembak jitu dari Satuan Brimob di sejumlah pos pantau mudik. Tujuannya untuk mewaspadai aksi terorisme jelang hari raya Idul Fitri.

"Pasti kami tempatkan Sabhara, dan Brimob bersenjata lengkap di setiap Pospam maupun pos pantau untuk antisipasi kemungkinan kejahatan terorisme. Kalau kita lihat polanya, aksi teror ini kerap muncul jelang hari raya," kata Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Kamis (21/5).

Dia menyebut seluruh anggota yang melaksanakan piket Operasi Ketupat Candi 2020 juga telah diimbau untuk meningkatkan kewaspadaannya. "Sebab hari raya idul fitri tahun ini berbarengan dengan ibadah mingguan para umat nasrani di Indonesia," ujarnya.

Menurutnya, hal itu disiapkan supaya mencegah terjadinya aksi teror ke pos maupun kantor TNI-Polri seperti di tahun-tahun sebelumnya. Terlebih, gereja juga harus ikut diamankan maksimal.

"Jika ada gerak-gerik mencurigakan, kami perintahkan anggota untuk bisa segera menindak tegas secara terukur," ungkapnya.

Dia meminta anggota yang berjaga jangan lengah untuk melakukan penjagaan di Pos Pam untuk waspadai gangguan kamtibnas seperti kejahatan tindak pidana dan aksi terorisme.

"Jadi para personel dan para Kapolres, ancaman ini diperhatikan penting. Jelang hari raya seperti ini, kita harus makin mewaspadai aksi terorisme, di samping tetap memantau arus mudik balik. Kendaraan yang masuk ke Jateng tetap diputar balik," jelasnya.

Terkait penangkapan teroris di Batang pada Rabu (20/5) kemarin, Luthfi membenarkan ada kaitannya. Namun secara rinci, pihaknya tidak menjelaskan secara detail.

"Ada kaitannya. Tapi baik ada maupun tidak ada kaitannya, protap operasi kemanusiaan akan dilakukan secara maksimal dengan tidak melupakan pengawasan pengamanan di sekitar," tutupnya.