Jejak suami Ratu Atut, Hikmat Tomet di kancah politik Banten
Merdeka.com - Suami Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Hikmat Tomet meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto (RSPD Gatsu). Dia diketahui meninggal akibat mengidap penyakit stroke pada pukul 15.00 WIB.
Semasa hidupnya, Tomet mengikuti jejak sang istri untuk terjun ke dunia politik. Dia merupakan anggota Partai Golongan Karya. Pada Pemilu 2009 lalu, dia maju sebagai calon anggota DPR RI untuk daerah pemilihan Banten II.
Pada pemilihan umum tersebut, Hikmat Tomet berhasil mengantongi jumlah suara yang cukup banyak yakni sebesar 96.446 suara dan mengantarkannya menjadi anggota DPR RI. Usai terpilih, ia duduk di kursi komisi V yang fokus pada permasalahan Perhubungan, Telekomunikasi, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Tertinggal.
Dengan posisi yang dimiliki sang istri, Hikmat juga memegang peranan penting di Partai Golkar. Setelah terpilih menjadi anggota DPR, dia terpilih menjadi ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I di Provinsi Banten. Dia menjabat untuk masa bakti 2009-2014.
Jabatan ini ia peroleh dengan menggantikan Mamat Rahayu Abdullah yang menjabat untuk periode 2004-2009. Dengan posisi yang diembannya, Hikmat membangun sejumlah program, yakni pembenahan internal partai, termasuk pembangunan kantor serta konsolidasi kepengurusan partai dari tingkat desa hingga provinsi.
Di bawah kepemimpinannya pula, Partai Golkar mampu memenangi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten dengan perolehan suara yang cukup signifikan mengantar sang istri kembali berkuasa. Hasil tersebut diperoleh dari Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kota Cilegon, Kota Tangerang Selatan, dan lain-lain.
Atas kinerjanya tersebut, DPP Partai Golkar lantas memberikan apresiasi kinerja pria yang juga menjabat sebagai ketua Kadin bidang investasi dan hubungan luar negeri/PMA untuk Provinsi Banten.
Di tengah kesuksesannya, keluarga Hikmat dituding sedang membangun Dinasti Politik di wilayah Banten. Hal itu terungkap setelah adik Ratu Atut, Tubagus Chaeri Wardana ditangkap KPK. Penangkapan itu membuka tabir keterlibatan keluarganya karena jabatan strategis di Banten.
Sebelum kasus itu bergulir, Hikmat dikabarkan terkena stroke. Kondisi itu membuat dirinya jarang ke kantor selama beberapa bulan terakhir. Jika memaksakan diri untuk hadir, Hikmat harus dituntun ajudannya untuk tanda tangan kehadiran. Bahkan dikabarkan, penyakit tersebut telah diidapnya sejak dua tahun belakangan.
Kini, Hikmat menghembuskan napas terakhirnya saat menjalani perawatan di RSPAD tepat pukul 15.00 WIB tadi. Dia dirawat di RS milik TNI Angkatan Darat tersebut selama satu bulan.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain Hadi, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik hari ini.
Baca SelengkapnyaMereka adalah kelompok rentan yang sering dimanfaatkan untuk mendulang suara. Ragam perjuangan mereka lakukan guna mendapatkan hak-haknya.
Baca SelengkapnyaSelama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar mengaku sangat senang karena kunjungan ke Ponpes Nurul Huda turut didampingi anak dan istrinya.
Baca Selengkapnya"Kita tahu beliau dulu Panglima (TNI), saya kira untuk mengatasi hal yang berkaitan politik, hukum, dan keamanan sangat siap," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaAnak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaHakam mengutuk segala bentuk politik identitas dan kampanye hitam.
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaKamrussamad menyindir kepada politikus yang tidak siap kalah bereaksi dengan mendorong hak angket.
Baca Selengkapnya