Merdeka.com - Rombongan Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Purnomo mengalami kecelakaan saat berkunjung ke Gunung Merapi. Mobil jeep yang ditumpangi sejumlah pejabat terbalik, Jumat (12/4).

Rombongan Bupati Sleman sedang meninjau kawasan wisata "Volcano Tour" di lereng Gunung Merapi, Kecamatan Cangkringan.

"Selepas melihat kondisi di lingkungan rumah mantan juru kunci Merapi Mbah Marijan dan kondisi jalan menurun sebelum pertigaan Ngrangkah, mobil jeep yang disopiri Slamet dan penumpang empat orang terbalik setelah ditengarai rem mengunci," kata Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Sleman Endah Sri Widiastuti.

Penumpang jeep yakni Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Julisetiono, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Arif Haryono, Kabag Umum Mardiyana, dan staf Humas Suyanto.

"Sebelumnya sopir jeep setelah mengetahui rem tidak berfungsi, berusaha menabrakkan mobilnya ke tepi tebing namun ternyata mobil terjungkal dan penumpang sempat tergencet bodi mobil dan mengalami luka-luka," katanya dikutip antara.

Untuk Selanjutnya Julisetiono mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sleman karena menderita patah tulang iga sementara Mardiono mengalami luka di kedua kuku tangan dan Arif Haryono yang duduk di samping sopir menggunakan sabuk pengaman dan Suyanto yang duduk bersama Mardiono dan Yulisetiono selamat tanpa cedera.

Atas kejadian ini Bupati Sleman Sri Purnomo memutuskan untuk menghentikan kegiatan dan langsung mengadakan pertemuan dengan para pejabat SKPD, Camat, Kades Umbulharjo dan Kepuharjo serta para sopir jeep.

Sebelumnya Bupati Sleman Sri Purnomo, mengajak jajaran kepala dinas, instansi di lingkungan pemerintah daerah setempat menyusurui areal yang selama ini dijadikan rute "lava tour" Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan.

Rombongan Bupati Sleman yang mengendarai sejumlah mobil jeep ini melihat dari dekat lokasi-lokasi yang diterjang awan panas dan material erupsi Gunung Merapi 2010.

Menurut Sri Purnomo kegiatan ini dilaksanakan sebagai langkah awal dalam penyiapan Sleman sebagai tuan rumah dalam kegiatan "City of Volcano" pada 26 hingga 31 September 2013.

"Kegiatan ini merupakan pertemuan para ahli gunung api di dunia yang menurut rencana akan dihadiri sekitar 1.200 orang dari seluruh belahan dunia," katanya.

Ia mengatakan, sebagai tuan rumah tentunya diperlukan persiapan, yang salah satunya adalah mengetahui perkembangan lokasi pasca erupsi Merapi sehingga para pejabat Sleman benar-benar mengetahui kondisi di lapangan untuk menentukan kebijakan yang tepat dalam penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi dan pengembangan perekonomian masyarakat.

Bupati dalam pengarahannya memberikan beberapa pesan baik kepada para pengemudi jeep wisata maupun jajaran SKPD bahwa kejadian ini harus dijadikan pelajaran.

"Volcano tour menggunakan jeep dan motor trail penuh tantangan namun banyak diminati wisatawan. American jeep yang bermanuver hingga terbalik hal yang biasa terjadi, namun yang harus diperhatikan dan diprioritaskan adalah aspek keamanan dan kenyamanan penumpang dan pengemudinya," katanya.

Ia mengatakan, kelengkapan sarana keamanan terutama sabuk pengaman, helm dan tentunya kondisi mobil serta sopir yang harus benar-benar mahir dan menguasai medan menjadi keharusan di setiap jeep yang menjadi sarana transportasi "volcano tour".