Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemkot dan Bea Cukai Kediri Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal Dalam Jazz Brantas #2

Pemkot dan Bea Cukai Kediri Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal Dalam Jazz Brantas #2 Jazz Brantas #2. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri bersama KPPBC Tipe Madya Cukai Kediri gencar memberantas peredaran rokok ilegal melalui sosialisasi Gempur Rokok Ilegal 2021, Sabtu (6/11) bertempat di Taman Brantas. Sosialisasai dan edukasi kepada masyarakat terus dilakukan karena peredaran rokok illegal merugikan negara dari sektor penerimaan cukai dan juga merugikan masyarakat. Apabila peredaran rokok ilegal bisa dicegah maka pendapatan negara melalui cukai dapat meningkat. Dana dari cukai ini berdampak positif bagi masyarakat karena digunakan untuk membayar Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Masyarakat diberikan pengetahuan mengenai jenis-jenis rokok tanpa label yang tidak boleh dijual di pasaran. Pelanggaran bisa berupa barang kena cukai tanpa pita cukai, pita cukai palsu, pita cukai bekas, pita cukai bukan haknya, dan pita cukai tidak sesuai peruntukan. Tak hanya itu, Masyarakat juga diberi pengetahuan bahwa rokok elektrik (vape) dan liquid vape juga termasuk ke dalam barang kena cukai. Apalagi saat ini semakin banyak masyarakat yang menggunakan vape, terutama di kalangan anak muda.

Wali Kota Kediri juga mengajak masyarakat untuk membantu Pemkot Kediri dan KPPBC Tipe Cukai Kediri memberantas peredaran rokok ilegal. Sebab peredaran rokok ilegal ini merugikan negara dan melanggar peraturan. Di mana sanksinya telah diatur dalam Undang-undang RI Nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai.

"Saya minta kepada masyarakat untuk bersama-sama menggempur peredaran rokok ilegal. Kalau ada yang mengetahui peredaran rokok bisa melapor. Jadi apabila merokok ataupun menggunakan vape gunakanlah yang berpita cukai," jelasnya.

Selain sosialisasi juga diselenggarakan Jazz Brantas #2. Meskipun digelar secara virtual, namun masyarakat antusias mengikuti Jazz Brantas #2. Hal ini terbukti dari banyaknya masyarakat yang bergabung dalam kanal YouTube Abdullah Abu Bakar. Sehingga sangat tepat apabila sosialisasi dilakukan dalam acara ini, karena banyak masyarakat yang bergabung.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menuturkan Jazz Brantas #2 ini sebagai salah satu upaya untuk terus membangkitkan industri kreatif di Kota Kediri. Dari industri kreatif ini lah diharapkan ekonomi di Kota Kediri bisa terus digerakkan. Selama pandemi sektor industri kreatif mengalami penurunan akibat ekonomi yang terkontraksi. Hal tersebut tidak boleh berlarut, industri kreatif harus terus tumbuh untuk mendorong ekonomi kreatif.

"Waktu beberapa bulan lalu Jazz Brantas ini menjadi diskusi yang sangat panjang apakah kita mengadakan Jazz Brantas lagi atau tidak. Tapi karena kita melihat trend kemarin cukup baik dan kita bisa bertahan di level 1 ini ya kita selenggarakan. Saya yakin dengan kegiatan seperti ini kita bisa memutar perekonomian dan industri kreatif ke depan bisa tetap hidup. Paling penting kita harus terus bisa menjaga di level 1," jelasnya.

Tidak hanya untuk membangkitkan industri kreatif, Jazz Brantas diharapkan menjadi event tahunan yang menarik banya orang ke Kota Kediri. Apalagi akan ada tol dan bandara di Kediri, sehingga akses menuju Kota Kediri semakin lebih mudah. "Adanya Jazz Brantas ini setidaknya kita bisa punya event yang keren yang nanti semua orang bisa duduk bersama di sini menikmati musik jazz. Semoga kita bisa terus mengadakan acara ini secara kontinu dan lebih asyik lagi. Sehingga acara ini menjadi tonggak sejarah bagi Kota Kediri," pungkasnya.

Helatan Jazz Brantas #2 yang diselenggarakan di Taman Brantas Kota Kediri dihadiri oleh undangan terbatas. Undangan yang hadir Kepala KPPBC Tipe Madya Cukai Kediri Sunaryo, perwakilan Forkopimda Kota Kediri, asisten, Kepala OPD terkait, dan penggiat media sosial. Acara ini juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi. (*)

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ekonomi di Bali Terancam Kolaps Jika Pajak Hiburan Naik hingga 75 Persen

Ekonomi di Bali Terancam Kolaps Jika Pajak Hiburan Naik hingga 75 Persen

Ada pun lini bisnis yang terdampak kenaikan pajak hiburan antara lain karaoke, kelab malam hingga spa.

Baca Selengkapnya
Bali Turunkan Pajak Diskotek dan Kelab Malam, Jakarta Kapan?

Bali Turunkan Pajak Diskotek dan Kelab Malam, Jakarta Kapan?

Pemda Bali telah menggelar rapat bersama seluruh wali kota setempat untuk menyepakati besaran tarif pajak hiburan karaoke hingga spa di bawah 40 persen.

Baca Selengkapnya
Menkes soal Jam Kerja Petugas Pemilu Sampai 15 Jam: Kayak Kopassus

Menkes soal Jam Kerja Petugas Pemilu Sampai 15 Jam: Kayak Kopassus

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti jam kerja para petugas Pemilu 2024 yang sangat berat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sadis! Pedagang Kramatjati Disiram Air Keras-Dibacok hingga Tewas di Tengah Keramaian Pasar

Sadis! Pedagang Kramatjati Disiram Air Keras-Dibacok hingga Tewas di Tengah Keramaian Pasar

Saat peristiwa tersebut, tidak ada satu orang pun yang membantu korban dari amukan pelaku.

Baca Selengkapnya
Dipimpin Komedian Bedu, Pelaku Industri Kreatif Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran

Dipimpin Komedian Bedu, Pelaku Industri Kreatif Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran

Bedu berharap, dukungan yang diberikan para pelaku industri kreatif ini bisa mempertebal kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres mendatang.

Baca Selengkapnya
Jual Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Apindo: Timbulkan Kegelisahan di Industri Tembakau

Jual Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Apindo: Timbulkan Kegelisahan di Industri Tembakau

Sejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.

Baca Selengkapnya
Jajaran Jenderal Bintang Tiga & Dua Polisi Kuliner Malam, Lahap Makan Pecel Pakai Tangan

Jajaran Jenderal Bintang Tiga & Dua Polisi Kuliner Malam, Lahap Makan Pecel Pakai Tangan

Singgah di warung tenda pecel, sang jenderal menikmati hidangan dengan lahap.

Baca Selengkapnya
Kisah Para Petani di Yogyakarta yang Terjebak Kemiskinan Ekstrem, Kini Sudah Bisa Kelola Lahan dan Beli Sapi Sendiri

Kisah Para Petani di Yogyakarta yang Terjebak Kemiskinan Ekstrem, Kini Sudah Bisa Kelola Lahan dan Beli Sapi Sendiri

Perekonomian mereka terangkat berkat Bantuan Keistimewaan Khusus (BKK) yang dianggarkan dari Dana Keistimewaan

Baca Selengkapnya
Industri Kreatif Temui Kemenparekraf Bahas Rencana Larangan Iklan Produk Tembakau, Ini Hasilnya

Industri Kreatif Temui Kemenparekraf Bahas Rencana Larangan Iklan Produk Tembakau, Ini Hasilnya

Pengetatan aturan rokok dalam RPP Kesehatan sebagai aturan turunan UU Kesehatan dinilai akan berdampak bagi masa depan industri kreatif nasional.

Baca Selengkapnya