Merdeka.com - Organisasi yang sering dikait-kaitkan dengan aksi terorisme, Jama'ah Ansharut Tauhid (JAT) Imaroh Mudiriyah Solo, siang ini mendatangi Polda Jateng. Mereka bertujuan untuk melaporkan kasus penganiayaan yang dialami Dul Rahman.

Dul Rahman yang secara resmi merupakan anggota JAT itu, sempat ditangkap petugas Reskrim Polresta Solo saat sedang melakukan peliputan berita mingguan Koran Dinding Risalah Tauhid.

"Selama dalam penangkapan, saya mengalami kekerasan fisik dan intimidasi oleh anggota polisi," ujar Dul Rahman di Polda Jateng di Jl Pahlawan, Kota Semarang, Jumat (28/9).

Dul Rohman datang ke Mapolda Jateng dengan didampingi sejumlah anggota JAT Solo. Mereka melaporkan oknum anggota polisi Polresta Solo, karena telah menganiaya Dul Rahman tanpa alasan yang jelas.

Amir Mudiriyah JAT Solo Sholeh Ibrahim mengatakan, pihaknya meminta Kapolda Jateng menindak anggota Reskrim Polresta Solo yang telah menganiaya Dul Rahman, anggota JAT Solo.

"Selain itu, kami juga meminta kepada Kasat Reskrim Polresta Solo untuk dicopot dari jabatannya, karena tidak bisa membina anak buahnya," tegasnya.

Sholeh Ibrahim menambahkan, JAT Solo meminta Kapolri meminta maaf kepada korban salah tangkap, dan merehabilitasi nama baiknya di mata masyarakat.

"Selain itu, kami menuntut pelaku penganiayaan agar diproses secara hukum baik pidana maupun profesi," jelasnya.

Laporan dari JAT Solo itu masih didalami oleh penyidik Dit Reskrim Umum Polda Jateng yaitu dengan mendengar dan memintai keterangan Dul Rahman selaku pelapor.