Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jalan Rusak, Seorang Warga di Mamuju Ditandu Sejauh 8 KM Demi Berobat ke Puskesmas

Jalan Rusak, Seorang Warga di Mamuju Ditandu Sejauh 8 KM Demi Berobat ke Puskesmas Warga di Mamuju Ditandu untuk berobat ke puskesmas. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Masyarakat yang tinggal di beberapa desa di Kecamatan Kalumpang Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), hingga saat ini sebagian belum bisa merasakan mulusnya infrastruktur jalan. Dan kondisi ini sangat berdampak pada pelayanan kesehatan ke masyarakat yang tidak maksimal.

Seperti yang dirasakan Daniel warga asal Desa Makkaliki, Kecamatan Kalumpang. Bersama keluarga dan kerabatnya, harus pasrah menandu seorang ibu paruh baya bernama Mariana (42) yang tidak lain tantenya sejauh delapan kilometer, untuk mendapatkan pengobatan di Puskesmas yang ada di ibu kota kecamatan, lantaran jalan yang belum bisa dilalui kendaraan roda empat.

"Ibu Mariana ini sudah dua hari tak bisa makan dan minum, karena ada tulang ikan yang tersangkut di tenggorokannya yang menyebabkan bengkak. Makanya, kami paksakan untuk ditandu ke Puskesmas Kecamatan Kalumpang," kata Daniel kepada merdeka.com, Kamis (19/9).

Daniel sebagai ponakan Mariana, mengaku di desanya diakui ada Puskesmas pembantu (Pustu), namun petugasnya sementara kosong. Akhirnya Mariana ditanduh melewati jalan setapak sejauh delapan kilometer. Apalagi dilihat kondisi Mariana sudah mulai melemah dikarenakan tidak makan.

"Sebenarnya, ada Pustu di desa, tetapi yang bertugas di sana sedang tidak berada di tempat, ya kami harus paksa bawa ke Puskesmas meskipun ditandu, karena kondisi jalan tidak bersahabat, "ujarnya.

Dia mengaku belum ada perbaikan yang dilakukan pemerintah. Sehingga warga di sini jika ada yang sakit apalagi dalam bentuk rujukan, dipastikan akan kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal. Dan jarak tempuh menuju Puskesmas induk harus dihabiskan delapan sampai sembilan jam berjalan kaki.

Menurut dia, jalan setapak yang menjadi satu-satunya akses penghubung ke desanya, tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Saat musim hujan seperti sekarang, kondisi jalan yang mendaki dan terjal itu menjadi licin. Jika pun dalam kondisi kering, jalan itu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

"Jam 9 pagi, kami mulai menandu dengan tujuan ke Puskesmas dan kami sampai pada jam 17.00 WITA," ujar Daniel.

Terkait hal ini, warga berharap kepada pemerintah daerah untuk bisa menengok kondisi jalan yang saat ini masih dirasakan pejalan kaki. Dan jika ini terus dibiarkan, masyarakat yang tinggal di pedalaman sudah dipastikan akan terkendala dengan pelayanan kesehatan secara maksimal.

"Saya sangat prihatin dengan kondisi jalan ini. Dan jika seperti ini tanpa ada perhatian pemerintah daerah, jika ada warga yang mau dirujuk tetap solusinya tandu dan jalan kaki, dan beruntung kalau nyawanya selamat," pungkasnya.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP