Merdeka.com - Buruknya infrastruktur jalanan di Kota Bandung menelan banyak korban. Terakhir, Nani Monica (22) meregang nyawa akibat jalan rusak yang terjadi di Jalan Ibrahim Adjie (Perempatan Kiaracondong-Antapani), Bandung pada pekan lalu.

Sebagai bentuk solidaritas dan doa untuk arwah korban, seniman Bandung turun langsung ke jalan. Mereka yang mengatasnamakan Kelompok Seni Dangiang melakukan ritual tepat di tempat tewasnya Nani.

Dipimpin Tisna Sanjaya ritual dilakukan dengan mengecat jalan berbentuk korban jalan rusak yang sedang jatuh, setelahnya ditaburi bunga dan disirami air. Tampak juga bunga penghormatan untuk korban.

Ada juga ritual kolaborasi gerak, dan musik karinding oleh Nanu Muda, yang menjadi dosen seni tari di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI). Tak lupa doa untuk Nani juga dilakukan agar arwahnya diterima di sisi-Nya.

Tisna mengatakan, maksud ritual ini dilakukan sebagai bentuk interupsi daya hidup masyarakatnya pada Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk memperbaiki jalan yang rusak.

"Ini juga sebagai bentuk solidaritas, doa dari lubuk hati para seniman. Jalan-jalan yang ada sekarang ini malah menjadi lubang kematian, bukan fasilitas layak yang bisa dinikmati masyarakatnya," kata Tisna di lokasi, Senin (6/5).

Menurutnya, ritual ini hanyalah sebuah seni pertunjukan, berupa street art, yang dikemas sebagai bentuk kekecewaan masyarakat Bandung terhadap infrastruktur yang ada.

"Ini adalah seni punya daya sebagai bentuk interupsi, kita berdoa dan tidak menjadi sesat," ucap Tisna yang juga dosen Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dia mengajak seniman yang ada untuk tidak berhenti di ruang galeri. Tunjukan bentuk kritik agar kota ini menjadi amanah dan kembali menjadi kota yang disegani.

Kalau sudah diingatkan melalui seni dan budaya peng-implementasinya, dia berharap tidak ada lagi bencana baru. Pemerintah Kota juga jangan lalai dengan masalah yang ada.

"Jangan sampai udah ada bencana baru, segera perbaiki, yang sudah-sudah pemerintah itu selalu nunggu ada korban baru diperbaiki," ujarnya.

Jalan bagus menurut dia adalah hak warganya. Saat warga dituntut membayar pajak sudah seharusnya pemerintah mampu bertanggung jawab.

"Kota Ini pernah jaya. Warganya dikenal dengan someah. Tapi sekarang pemerintah tidak pernah memahami kearifan lokal, beginilah hasilnya," ungkapnya

Dari data yang dihimpun oleh Himpunan Lembaga Konsumen Indonesia (HLKI) sedikitnya ada 4 korban meninggal dunia akibat jalan rusak di Bandung dalam satu tahun terakhir ini.

Mereka adalah Rini Novitasari (19) yang tewas seketika setelah tubuhnya tergilas bus di Jalan Soekarno Hatta pada Juni 2012 lalu, Wijono (56) yang terjatuh menghindari jalan berlubang kemudian terindas bus di Jalan Dr Djundjunan Desember 2012 lalu.

Ada Neli Soleh Hasti (19) yang tewas saat mengendarai motor akibat jalan berlubang di Jalan Peta pada Januari 2013. Paling anyar Nani Monica (22) yang juga meninggal dunia setelah jatuh menghindari jalan rusak dan tertabrak mobil pada Rabu pekan lalu.