Jaksa Agung puji BNN ungkap sindikat narkoba Silvester
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Anang Iskandar bertemu Jaksa Agung HM Prasetyo untuk memantapkan kerjasama dalam pemberantasan peredaran narkoba. Dalam kesempatan itu, Prasetyo memuji kinerja BNN yang mengungkap jaringan peredaran narkoba sindikat Silvester.
"Saya mendapat informasi dari Kepala BNN bahwa pada tanggal 25 Januari lalu BNN sudah berhasil mengungkap jaringan narkotika di Jakarta ini, di Gunung Sahari, yang mengagetkan di mana sindikat itu dikendalikan salah satu terpidana mati bernama Silvester dari Nigeria," kata Prasetyo di Kejagung, Jakarta, Senin (2/2).
Prasetyo mengaku bangga dan bersyukur kepada BNN yang berhasil mengungkap jaringan kakap ini. "Tapi di satu sisi saya juga khawatir bahwa Indonesia sudah benar-benar gawat narkoba," ujarnya.
Sementara di lain pihak, Kepala BNN Komjen Anang Iskandar mengatakan, pihaknya sudah mempunyai target untuk mengungkap 50 jaringan narkotika dari dalam penjara.
"Kami akan cegah juga mereka yang masuk untuk mengisi kekosongan. Kami ingin efek jera bagi mereka, eksekusi hukuman mati perlu tapi jangan sekali dan jedanya terlalu panjang," kata Anang.
Dia mengharapkan terpidana hukum mati gelombang kedua tak terlibat dalam peredaran narkoba dari penjara. "Kami ingin penegak hukum punya integritas yang tinggi," ujarnya.
Seperti diberitakan, WN Nigeria Silvester Obiekwe, terpidana mati yang menunggu eksekusi, kembali kedapatan mengedarkan narkotika. Dia memanfaatkan teman sekamarnya, Andi untuk kendalikan bisnis narkotika dari LP Nusakambangan.
"Andi merupakan terpidana narkotika dengan masa hukuman 7 tahun. Sebelum dipindah ke Nusakambangan, Andi sempat menjalani masa hukuman di Rutan Salemba selama dua tahun," ujar Kepala BNN Komjen Anang Iskandar dalam jumpa pers di kantornya Jakarta Timur, pekan lalu.
Lantas Andi dipindahkan ke LP Pasir Putih, Nusakambangan dan ditempatkan satu sel bersama Silvester Obiekwe. Di LP tersebut ia menempati sel di blok A1.16.
"Silvester sendiri memiliki track record buruk. Pada 11 September 2004 dia tertangkap dan dijatuhi hukuman mati, kemudian pada tahun 2012 tersangka kembali mengendalikan bisnis narkotika, berkasnya pun sudah P21 karena sudah dihukum mati maka dia tidak disidangkan," kata dia.
"Kemudian pada 14 Agustus 2014 Silvester kembali berulah dia pun mengendalikan bisnis narkotika di Surabaya hingga terakhir kemarin pada 25 Januari 2015 tertangkap oleh kami," imbuhnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Ajak untuk Mengakui Keberhasilan Bangsa Sendiri: Jangan Cari dan Ungkit Hal Negatif
Prabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam
Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nama Produk Sama dengan Nama Anaknya, Nasabah Mekaar Ini Dipuji Jokowi
Dalam kunjungannya Jokowi menemui 3.000 ibu-ibu nasabah Mekaar di GOR Dua Saudara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ajak NasDem Gabung, Surya Paloh: Lihat Perkembangan ke Depan, 50-50 Ya
Paloh bakal melihat perkembangan kedepan apakah akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPrabowo Izin Absen Ratas dengan Jokowi, Alasannya Ada Acara Bukber Bareng TKN & TKD
Prabowo seharusnya mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan untuk membahas ketenagakerjaan
Baca SelengkapnyaNasabah Mekaar Ini Dipuji Jokowi Karena Disiplin Bayar Angsuran
PNM setia mendampingi 15,2 juta nasabah aktif di seluruh Indonesia. Khusus di Jawa Barat terdapat 3,1 juta nasabah aktif Mekaar.
Baca SelengkapnyaPrabowo Nyoblos di Hambalang Bogor, Anies di Lebak Bulus dan Ganjar di Semarang
Sama seperti Pilpres 2019 silam, Prabowo menunaikan hak suaranya di TPS Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik
Indonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024
Baca Selengkapnya