Jaksa Agung pastikan kasih info sebelum eksekusi, beda dengan Arab
Merdeka.com - Jaksa Agung HM Prasetyo menyakinkan eksekusi mati dua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi tidak pengaruhi proses eksekusi mati Warga Negara Asing (WNA). Prasetyo mengatakan, pihaknya menghargai kedaulatan hukum yang ada di negara masing-masing.
"Oh ndak, ndak (kepengaruh). Kita menghargai kedaulatan hukum," ujar Prasetyo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/4).
Namun demikian, Prasetyo mengatakan, tentu berbeda dengan cara eksekusi Indonesia dengan di Saudi Arabia. Jika di sana dilakukan secara diam-diam, kata Prasetyo, di Indonesia tetap akan dilakukan dengan terang-terangan alias diberitahu sebelumnya kepada negara yang bersangkutan.
"Hanya bedanya kita dengan mereka, ketika kita akan eksekusi, 3 hari sebelumnya kita sudah memberikan notifikasi kepada dubes masing-masing, mereka (Arab Saudi) tidak katanya," ujarnya.
Maka itu, Prasetyo tidak mau cara eksekusi pemerintah Indonesia tidak berdasarkan hukum. Jika melihat Undang-Undang (UU) yang berlaku, seharusnya 3 hari sebelum eksekusi pemerintah setempat harus memberitahukan kepada negara terpidana yang bersangkutan. Itulah, alasan mengapa Prasetyo masih menunggu proses hukum beberapa terpidana mati hingga saat ini.
"Semua, clear semua. Kan ini saya katakan ada dua aspek kan. aspek hukum dan aspek teknis, yuridis dan teknis," ujarnya.
Menurut Prasetyo, untuk melakukan eksekusi harus penuh kehati-hatian. Karena menyangkut keadilan dan hubungan diplomatik suatu negara.
"Kita ini akan lihat lagi, kita harus penuh kehati-hatian ya, tidak ada sisa masalah lagi (masalah hukum). Termasuk masalah lain ada kita kan menyiapkan perhelatan internasional yah, KAA," ujarnya.
Seperti diketahui, dalam kurun waktu kurang daru satu minggu, dua TKI yang bekerja di Arab Saudi dihukum pancung. Ironisnya, pemerintah Arab Saudi tidak memberi informasi terlebih dahulu kepada pemerintah Indonesia sebelum melakukan eksekusi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung Ingatkan Anak Buah Pentingnya Etika Selaku Penegak Hukum
Burhanuddin menegaskan, menjadi seorang jaksa pun tidak boleh sembarangan dalam berpenampilan.
Baca Selengkapnya7 Warna Petir dari yang Umum Hingga Paling Langka, Ternyata Ada Maknanya
Tanpa banyak disadari orang, petir sebenarnya muncul dalam berbagai macam warna. Yuk, cek ada warna apa aja!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sisi Menarik Jaka Sembung, Tokoh Fiksi Indramayu yang Benci Penjajahan dan Berhasil Kalahkan Ilmu Rawa Rontek
Jaka Sembung jadi tokoh fiksi yang berasal dari Indramayu Jawa Barat. Intip fakta menariknya.
Baca SelengkapnyaDurasi Waktu Mengemudi Jarak Jauh yang Aman Berapa Jam? Ternyata Ini Jawabannya
Wajib diketahui! Ternyata ini durasi mengemudi mobil yang aman untuk jarak jauh.
Baca SelengkapnyaApa Perbedaan dari Istilah Akut dan Kronis pada Penyakit?
Istilah akut dan kronis pada penyakit merujuk pada dua kondisi yang berbeda dan perlu kita pahami.
Baca SelengkapnyaAhlan Wa Sahlan Artinya Selamat Datang, Berikut Penjelasannya
Ungkapan Ahlan Wa Sahlan mencerminkan budaya ramah tamah dalam masyarakat Arab dan menunjukkan sikap terbuka dan ramah terhadap tamu atau orang yang baru datang
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung Bakal Bikin Satgas Khusus, Diyakini Penanganan Perkara Korupsi Timah Kian Terang
Kejagung telah menetapkan belasan orang sebagai tersangka dalam perkara ini
Baca SelengkapnyaPenasihat Hukum Ajukan Penangguhan Penahanan: Siskaeee Alami Gangguan Jiwa
"Menurut informasinya bahwasanya Siskaeee ada mengalami gangguan jiwa," kata Tofan
Baca Selengkapnya