Jaga perdamaian, Indonesia dan AS sepakat perangi ISIS
Merdeka.com - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) bersama-sama membangun komitmen untuk terus menjaga perdamaian di kawasan Asia Pasifik. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto usai menerima kunjungan kehormatan Panglima Armada Amerika Serikat untuk Asia Pasifik Laksamana Harry B Harris di Kantor Kemenko Polhukam.
"Kunjungan Laksamana Harry ke Indonesia merupakan satu kelanjutan hubungan baik Indonesia dengan penjaga Pasifik yang ada di Hawai. Perbincangan kami menyangkut masalah bagaimana tanggung jawab bersama untuk memelihara perdamaian kawasan," kata Wiranto seperti dilansir Antara, Selasa (8/8).
Mantan Panglima TNI menjelaskan pertemuan tersebut juga membahas tentang kolaborasi yang sudah dibina antara AS dengan Indonesia, terutama di bidang militer, yang ternyata sudah mencapai 200 kerja sama.
"Kerja sama ini merupakan satu kegiatan yang akan terus-menerus dilakukan dari tahun ke tahun. Misalnya untuk urusan terorisme. Presiden Joko Widodo dan Presiden Donald Trump sudah bicara banyak mengenai bagaimana kedua negara bersama-sama melawan terorisme," tuturnya.
Indonesia dan AS, kata Menko Polhukam, telah sepakat bahwa musuh bersama yang sekarang sedang dihadapi dunia adalah ISIS.
"Oleh karena itu, perbincangan dengan Laksamana Harry tadi juga menyangkut masalah bagaimana AS turut memiliki kepentingan melakukan pengamanan kawasan yang juga difokuskan untuk mengatasi pembangunan basis baru ISIS di kawasan Asia Tenggara," ungkap dia.
Wiranto juga mengatakan Indonesia saat ini mempunyai konsep agar negara-negara yang bertikai di Laut Cina Selatan tidak melakukan provokasi-provokasi yang mengundang konflik lebih luas.
"Itu kebijakan pemerintah Indonesia dan saya kira AS juga tidak akan menghendaki adanya konflik di kawasan Asia Pasifik," tuturnya.
Pertemuan tersebut, ungkap Wiranto, juga sempat membahas masalah Korea Utara, di mana Indonesia dan AS, sama-sama berharap aksi provokasi dari Korut perlu disadarkan karena bisa memancing bahaya baru bagi dunia.
"Kita sepakat untuk menghentikan provokasi itu. Intinya kita bicara soal bagaimana menjaga perdamaian dunia sesuai amanat Undang-Undang Dasar kita yang keempat yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia. Dunia tertib bagus, dunia tidak tertib akan menimbulkan satu ancaman bagi umat manusia," kata dia kemudian.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaDi Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF
Jokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca SelengkapnyaJoe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Unggul di Pilpres 2024: Saya Harap Hubungan Negara Kita Jauh Lebih Kuat
Ucapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gus Halim: Jokowi Titip Salam ke Cak Imin, Apresiasi Pencapaian Raihan Suara PKB
Jokowi mengapresiasi pencapaian diraih PKB di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo Tegaskan Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina: Kita Siap Kirim Pasukan Perdamaian dan Kapal RS
Menurut Prabowo, Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian dan kapal rumah sakit untuk Palestina.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam
Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca SelengkapnyaNasDem Minta Ari KSP Tak Ikut Campur Pertemuan Paloh-Jokowi: Ada Masalah sama Bapak Saya?
Ia membantah pernyataan bahwa Paloh yang memohon bertemu Jokowi.
Baca SelengkapnyaIstana Bantah Kabar Sebut Presiden Jokowi Bertemu Megawati: Sama Sekali Tidak Benar!
Kabar tersebut dihembuskan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto
Baca SelengkapnyaPertemuan Jokowi-Surya Paloh, Sekjen PDIP: Memperkuat Kecurigaan Ada Persoalan dengan Pemilu
Hasto pun berpandangan dengan adanya pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Surya Paloh memperkuat dugaan adanya kecurangan.
Baca Selengkapnya