Jadi korban penyerangan orang gila, Abdul Rochman kini sering was-was
Merdeka.com - Abdul Rochman korban penusukan wanita yang diduga mengalami gangguan jiwa mengaku trauma pasca kejadian yang menimpanya pada Mingu (11/3) subuh lalu. Dia mengaku kini menjadi was-was. Abdul Rochmah sempat mengalami luka akibat goresan benda tajam yang dihujamkan Silvia.
Pria yang kerap mengisi pengajian remaja di Perumahan Bumi Sawangan Indah (BSI) RT 5 RW 6, Kelurahan Pengasinan Kecamatan Sawangan Depok itu pun harus mendapatkan jahitan. Kini telinga kanannya terluka akibat ulah Silvia yang diduga kuat mengalami gangguan jiwa.
Pada Minggu subuh lalu, dirinya hendak salat di Masjid Darul Muttaqin, Sawangan. Masjid tak jauh dari rumahnya. "Saat saya sholat subuh pelaku menikam saya dengan pisau dari arah belakang," katanya, Selasa (13/3).
Beruntung tindakan itu diketahui oleh anak korban yang selesai mengambil air wudu. Anaknya pun berteriak melihat Silvia hendak menikam bapaknya. "Karena anak saya teriak, saya noleh dan kena sabetan di deket pipi," ceritanya.
Abdul Rochman rajin membimbing remaja di komplek rumahnya. Karena baginya itu adalah bagian dari kewajiban sebagai manusia. "Bisa dibilang ustad di kampung lah," paparnya.
Dirinya meminta agar pelaku tidak lagi tinggal di lingkungan tersebut. Karena kuatir akan terjadi hal yang serupa. "Trauma pasti ada, apalagi kerjaan saya di masjid. Jika tiba-tiba ada yang melukai dari arah belakang bagaimana," tandasnya.
Kasus ini pun masih terus didalami polisi. Sampai saat ini sudah lima saksi yang diperiksa. Sedangkan pelaku sendiri belum bisa dimintai keterangan karena masih diobservasi kejiwaan di RS Polri Kramat Jati.
"Kalau sudah siap baru akan diperiksa. Saksi sudah lima orang termasuk korban dan yang melihat kejadian itu," kata Kapolresta Depok Kombes Didik Sugiarto.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau usianya masih di bawah umur, mereka rela menyisihkan tabungannya demi membantu orang lain.
Baca SelengkapnyaPolisi merampungkan penangkapan semua pelaku yang berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca SelengkapnyaTak tahan dengan perlakuan suaminya, korban melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Prabumulih.
Baca SelengkapnyaSatu orang meninggal atas nama Amsiah usia 70 tahun, delapan orang luka ringan,
Baca SelengkapnyaKendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca SelengkapnyaOrang ini disebut sebagai orang terkaya sepanjang masa, sepanjang sejarah manusia.
Baca SelengkapnyaKedua rekannya pun segera membawa korban ke klinik terdekat RSJC Kemang.
Baca Selengkapnya