Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jadi kebun sawit, luas hutan Taman Nasional Kutai menyusut 6.500 hektare

Jadi kebun sawit, luas hutan Taman Nasional Kutai menyusut 6.500 hektare orangutan di tengah garapan kebun sawit. ©2016 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Kondisi hutan Taman Nasional Kutai (TNK) yang mencakup 3 kabupaten dan kota di Kalimantan Timur, semakin memprihatinkan. Dalam kurun waktu 24 tahun terakhir sejak 1990-an, luasnya menyusut sekitar 6.500 hektare. Permukiman dan perkebunan, jadi potret paling nyata telah mengepung hutan TNK.

Balai TNK melansir, hasil citra satelit yang dilakukan tahun 2014 lalu, luas hutan TNK tersisa sekitar 192 ribu hektare dari 198.629 hektare di tahun 1990-an. Maraknya pembukaan lahan untuk perkebunan menjadi penyebabnya.

Perhatian serius yang diberikan bukan tanpa alasan. Kebun sawit dan buah-buahan, jadi ladang mata pencaharian masyarakat, di sepanjang jarak 60 kilometer ruas jalan kota Bontang menuju Sangatta, Kutai Timur.

"192 Hektare di antaranya, di dalam hutan TNK, ada kebun sawit dan kebun lainnya. Kebun sawit jadi perhatian kami. Di samping itu memang, itu menjadi andalan mata pencaharian. Kami cari solusi terbaik, agar fungsi hutan TNK benar-benar bisa pulih," kata Kasi Pengendali Ekosistem Hutan Balai TNK Dede Nur Hidayat di Samarinda, Kamis (8/2).

Ada 2 seksi pengelolaan TNK mengawasi areal TNK baik di Kota Bontang, Kabupaten Kutai Kartanegara hingga kabupaten Kutai Timur. Selain itu, areal TNK juga terbagi 4 resor, di antaranya resor Teluk Pandan, yang menjadi areal ditemukannya orangutan yang tertembus 130 peluru senapan angin.

"Resor Teluk Pandan seluas 40 ribuan hektare. Yang jelas lahan APL (area penggunaan lain) bukan jadi perhatian kami," ujar Dede.

"Orangutan itu bergerak mobile. Orangutan dan manusia, ada kepentingan. Korbannya ya orangutan. Tapi dari kami, giat patroli, penyuluhan dan edukasi itu sudah rutin kami lakukan," katanya.

Berdasarkan pantauan merdeka.com, sepanjang perjalanan dari Bontang menuju Sangatta, di sisi kiri dan kanan jalan, begitu ramai permukiman yang sebelumnya adalah areal hutan TNK yang rimbun. Ditambah lagi, perkebunan sawit, nanas dan kebun lainnya.

"Ya, ada kebun sawit dan nanas, kebun lainnya ada sekian hektare," sebut Dede.

Dalam catatan merdeka.com, kasus konflik orangutan dan manusia disertai alasan begitu klasik. Orangutan kerap dianggap hama bagi warga yang memiliki kebun sawit, yang telah merusak kebun mereka. Meski, Orangutan bergerak hanya mencari makan, mengingat habitatnya yang rusak terlebih dulu.

Itu dibuktikan, dengan kematian orangutan jantan yang masih berusia 5-7 tahun, ditemukan di danau kecil yang dikelilingi kebun sawit dan nanas, di Desa Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur. Dari hasil autopsi, ada 3 biji buah sawit di saluran pencernaan Orangutan itu.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Luas Wilayah Ibu Kota Baru 256.000 Hektare, Kepala Otorita IKN: 65 Persennya Hutan Hujan Tropis

Luas Wilayah Ibu Kota Baru 256.000 Hektare, Kepala Otorita IKN: 65 Persennya Hutan Hujan Tropis

Kawasan MHHT nantinya akan memiliki 109 spesies pohon khas ekosistem hutan hujan tropis dengan keragaman hayati yang tinggi.

Baca Selengkapnya
Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang

Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang

Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.

Baca Selengkapnya
Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari

Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari

Selain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Asyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih

Asyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih

Bukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.

Baca Selengkapnya
KLHK dan Pupuk Kaltim Kolaborasi Pulihkan Ekosistem Konservasi Taman Nasional Kutai, Ini Program Dijalankan

KLHK dan Pupuk Kaltim Kolaborasi Pulihkan Ekosistem Konservasi Taman Nasional Kutai, Ini Program Dijalankan

Masyarakat sekitar kawasan ekosistem mangrove yang menjadi lokasi kerja sama mesti dilibatkan dan menjadi bagian dalam kegiatan kerja sama ini.

Baca Selengkapnya
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).

Baca Selengkapnya
Ini Bukti Bumi Indonesia Berisi 'Harta Karun', Bukit Dikeruk Isinya Batubara Semua

Ini Bukti Bumi Indonesia Berisi 'Harta Karun', Bukit Dikeruk Isinya Batubara Semua

Berikut bukti bahwa Nusantara berisikan 'harta karun' menakjubkan.

Baca Selengkapnya
Berada di 14 Kabupaten dan 2 Kota, Ini Pesona Taman Nasional Kerinci Seblat

Berada di 14 Kabupaten dan 2 Kota, Ini Pesona Taman Nasional Kerinci Seblat

Taman Nasional ini memiliki potensi alam yang begitu besar hingga menjadikan tempat ini diakui sebagai warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya
Lutung Jawa Lifa dan Tingting Dilepasliarkan di Hutan Kawasan Bromo

Lutung Jawa Lifa dan Tingting Dilepasliarkan di Hutan Kawasan Bromo

Dua ekor lutung jawa dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (23/2).

Baca Selengkapnya