Merdeka.com - Telegram Rahasia bernomor ST/2139/X/2012 tertanggal 26 Oktober 2012, Kapolri menempatkan Irjen Putut Eko Bayuseno sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Untung S Radjab. Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane menilai SBY memuluskan Putut untuk menjadi kapolri menggantikan Jenderal Timur Pradopo.

"Dia (Putut) disebut-sebut juga sebagai calon kapolri pasca Timur Pradopo," kata Neta kepada merdeka.com di Jakarta, Jumat (26/10).

Neta sebenarnya sudah memperkirakan bahwa Putut akan menjadi menjabat sebagai Kapolda Metro. Hal ini dikarenakan Putut adalah eks ajudan SBY.

"Bagaimana pun siapa yang akan menjadi Kapolda Metro harus bisa membuat nyaman Presiden. Yang bisa membuat nyaman Presiden adalah orang-orang dekatnya, antara lain ya Putut," ungkap dia.

Neta mengatakan secara normatif Irjen Putut Eko Bayuseno memang pantas menjadi Kapolda Metro karena Putut sudah dua kali jadi kapolda. Tapi IPW menilai Irjen Putut belum mempunyai prestasi yang menonjol dibanding jendral-jenderal senior lainnya.

"Rekam jejaknya biasa saja dan tidak ada yang menonjol. Dia Akpol angkatan '84. Kapolda Banten dan Kapolda Jawa Barat," tutupnya.