Jadi Direktur Bhakti Investama, Hary Tanoe mengaku tak digaji
Merdeka.com - Hary Tanoesoedibjo mengaku tidak digaji meski menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bhakti Investama Tbk. Dia mengaku hanya menjadi figur di perusahaan itu dan lebih aktif membangun Grup Media Nusantara Citra.
"Saya tidak aktif di Bhakti Investama, hanya beberapa kali datang ke rapat dewan komisaris digelar tiga bulan sekali. Saya tidak punya kantor di Bhakti Investama," kata Hary saat menjadi saksi untuk terdakwa James Gunarjo di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (28/9).
Menurut Hary Tanoe, Bhakti Investama adalah perusahaan induk dan kegiatannya tidak terlalu banyak. Bhakti Investama memiliki ratusan anak perusahaan.
Soal pengurusan pajak, Hary menyatakan setiap perusahaannya melakukan secara mandiri dan terpisah. Dia mengaku tidak pernah menyewa jasa konsultan pajak, hanya ada auditor independen.
Menurut Hary, dalam rapat dewan komisaris yang digelar saban tiga bulan sekali, soal pengurusan pajak tidak pernah disinggung. "Hanya membahas hal-hal umum, seperti keuntungan, biaya perusahaan, dan lainnya," ujar Hary.
Saat kasus suap pengurusan pajak Bhakti Investama mencuat di media massa, Hary menjelaskan kepada para penanam modal perusahaan itu tidak bersalah.
Juni lalu, KPK sudah memanggil Hary Tanoesoedibjo untuk diperiksa soal kasus suap restitusi pajak itu.
Kasus ini berawal setelah Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap tangan pegawai Ditjen Pajak Tommy Hindratno dan pengusaha James Gunarjo ketika bertransaksi suap di sebuah rumah makan Padang di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, pada Rabu 7 Juni lalu.
Pada operasi itu, KPK menyita uang Rp 285 juta dari James. Uang itu diduga adalah suap terkait pengurusan kelebihan pembayaran pajak di PT Bhakti Investama Tbk senilai Rp 2,9 miliar. Tommy kini telah dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Seksi Konsultasi KPP Sidoarjo Selatan dan pemecatannya sebagai pegawai negeri sipil tengah diproses.
KPK juga menggeledah rumah Tommy dan menyita berkas-berkas penting milik keluarga Tommy. Selain itu, KPK menggeledah kantor Bhakti Investama di Menara MNC, Kebon Sirih, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
5 Macam Reksa Dana yang Menarik Dipilih Sebagai Instrumen Investasi Alternatif
Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
Baca SelengkapnyaBNI-OJK Beri Pesan ke Anak Muda: Harus Berani Tolak Produk Keuangan Tak Jelas Asal Usulnya
I."Kenali investasi sejak dini. Langkah awal mulailah dengan menabung, kemudian naik ke level investasi," ucap Direktur BNI, Ronny Venir.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaMantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI
Abidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Bicara Investasi Akhirat, Bergerak Dalam Gelap Mencari Ridho-Nya
Panglima TNI Agus Subiyanto adalah sosok yang sangat religius, ia sering sholat Subuh berjamaah di masjid dan menyampaikan tentang pentingnya akhirat.
Baca SelengkapnyaPernah Gagal Berkali-kali, Ibu Asal Bojonegoro Kini Sukses Berbisnis Tas Anyaman Pembelinya dari Jakarta hingga Bali
Ia memilih berbisnis dari rumah agar bisa membersamai tumbuh kembang anak-anaknya
Baca SelengkapnyaInvestasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca Selengkapnya