IPW duga dua eksekutor Sisca Yofie pembunuh bayaran
Merdeka.com - Indonesia Police Watch banyak menemukan kejanggalan terkait kasus pembunuhan Sisca Yofie. Salah satunya soal perilaku Sisca yang terlihat menghindar akibat hubungan tidak harmonis dengan Kompol Albertus Eko.
"Ini mengindikasikan korban sesungguhnya adalah target yang sudah diincer sejak lama. Apalagi diketahui selama ini, korban sering berpindah-pindah tempat tinggal. Ada pun penjambretan menjadi kamuflase," kata Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane dalam rilisnya, Rabu (14/8).
Neta bahkan menduga dua tersangka penjambretan Wawan dan Ade sebagai pembunuh bayaran.
"Polisi harus bekerja keras mengungkap semua ini, termasuk mengungkap apakah kedua tersangka yang sudah ditahan itu merupakan pembunuh bayaran atau 'pengaku pelaku bayaran," lanjutnya.
Oleh karena itu, menurutnya, perlu bagi polisi untuk memeriksa lebih jauh lagi Kompol Albert. Termasuk orang-orang terdekat dan keluarga kompol Albertus Eko Budiarto atau kompol A.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaEdy selaku pelapor berharap penyidik segera memeriksa Firli Bahuri bersama pengacaranya, Ian Iskandar selaku terlapor dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaPetugas akan ditempatkan di beberapa titik untuk mengamankan lokasi debat yang digelar di Gelanggang Bulutangkis
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaSekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.
Baca SelengkapnyaAiptu Zakaria terjun langsung mengamankan pelaku perampokan rumah di kawasan Tonjong, Desa Sukaragam, Serang Baru.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca SelengkapnyaSebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaKompolnas menyarankan Angga segera melapor ke Bid Propam Polda Jawa Timur apabila jadi korban
Baca Selengkapnya