Insiden Pembakaran Rumah Warga Berada di Desa Terpencil Perbatasan Jember-Banyuwangi
Merdeka.com - Dusun Baban Barat, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, baru-baru ini jadi pusat perhatian masyarakat luas. Ini setelah kasus pembakaran sejumlah rumah dan kendaraan di sana tersiar.
Konflik horizontal di sana dipicu oleh aksi premanisme berupa pemalakan terhadap para petani kopi dari desa tetangga, Karang Anyar, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.
Sembilan orang yang terlibat dalam pembakaran telah diamankan polisi. Sementara tujuh warga yang diduga terlibat dalam aksi premanisme dalam buruan polisi. Kini situasi di desa tersebut telah kembali tenang.
Desa Mulyorejo merupakan salah satu wilayah terpencil di Jember, dengan infrastruktur menjadi salah satu pekerjaan rumah. Maklum saja, hal ini lantaran akses menuju desa yang tidak mudah.
Bupati Jember Hendy Siswanto menuturkan, lebih dari 40 tahun akses jalan desa di sana belum diperbaiki. Persoalan ini yang membuat Pemkab Jember tergerak untuk menyelesaikannya.
"Saya cukup terharu, karena memang belum pernah diperbaiki selama bertahun-tahun," tutur Hendy, Rabu (10/8).
Pantauan dan informasi yang dihimpun merdeka.com, Desa Mulyorejo yang berada di dataran tinggi selama ini dikenal cukup sulit diakses. Kontur tanah di kawasan tersebut selama ini cukup sulit dibangun akses jalan dengan menggunakan aspal biasa.
Hal ini mengakibatkan sejumlah dusun di desa tersebut selama ini relatif terisolir. Sebagai daerah dataran tinggi, banyak masyarakat setempat yang berprofesi sebagai petani kopi varian Arabika.
"Mereka kegiatan sehari-harinya memang sebagai petani kopi. Hasil kopi dibuat naik haji. Lalu panen lagi bikin rumah. Lalu panen lagi untuk beli kendaraan. Sehingga akses jalan di sini sangat penting," papar Hendy.
Meski demikian, Hendy mengakui, pembangunan jalan di Desa Mulyorejo khususnya di Dusun Baban Barat belum sepenuhnya tuntas. "Masih kurang 4 km lagi. Tetapi tetap harus disyukuri," tutur mantan pejabat Ditjen Perkeretapaian Kemenhub ini.
Dengan dibangunnya akses jalan yang layak, Pemkab Jember juga berharap sejumlah permasalahan yang ada di Desa Mulyorejo dan desa-desa di sekitarnya, bisa perlahan terurai. Mulai dari tingginya pernikahan dini hingga masalah ikutan lain. Seperti gizi buruk atau stunting; serta Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang tinggi.
"Mungkin dulu karena jalannya belum bagus sehingga informasi belum lancar. Tapi sekarang edukasi kita gencarkan termasuk nikah di usia yang cukup, yakni 21 tahun menurut UU," tutur Hendy.
Terkait dengan konflik dan teror dengan sejumlah petani kopi yang ada di desa tetangga di Banyuwangi, Hendy mengajak warga untuk tidak lagi khawatir. Sebab, sejumlah personel polisi yang diterjunkan, masih terus berjaga untuk menghindari kemungkinan serangan susulan.
"Anak-anak dan juga para guru tidak perlu ragu atau takut lagi untuk pergi ke sekolah. Karena proses belajar mengajar tidak boleh terhenti," papar Hendy.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaUniknya Rumah Batak Karo Siwaluh Jabu, Berbahan Kayu dan Bikin Penghuninya Tak Kepanasan
Terdapat sejumlah tahapan pembangunan rumah Siwaluh Jabu yang dibantu dukun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jalan di Kampung Ini Bersih dan Mulus Banget Karena Sering Dipel, Viewnya Menakjubkan Bikin Melongo
Warga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.
Baca Selengkapnya4 Pembakar Ruko dan Faskes Korem Jayapura saat Iringan Jenazah Lukas Enembe Ditangkap
Ia mengatakan para pelaku berinisial HH (23), EW (18), GD (20), dan CW (43) ditangkap di sejumlah lokasi.
Baca SelengkapnyaDipergoki Panjat Rumah yang Ditinggal Tarawih, Maling Panik Sembunyi di Atap Rumah
Seorang pria diduga maling sembunyi di atap setelah dipergoki memanjat rumah warga di Tamalate, Makassar. Video pengepungannya beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaBangun Rumah untuk Masyarakat, Dirut MedcoEnergi: Keberhasilan Perusahaan Tak Hanya Dinilai dari Finansial
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 2022 ada sekitar 12,71 juta backlog rumah.
Baca SelengkapnyaDitolak Bidan Desa, Ibu di Pelosok Jember Melahirkan di Pinggir Jalan
Perempuan tersebut bernama Kholila (37), warga Desa Jambesari, Kecamatan Sumberbaru yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh perkebunan.
Baca Selengkapnya