Merdeka.com - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menjelaskan alasan pemanggilan terhadap wartawan Edy Mulyadi guna dimintai keterangan terkait insiden baku tembak yang menewaskan enam Anggota Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Jawa Barat.
Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan jika alasan pemanggilan Edy Mulyadi wartawan yang mendapatkan informasi untuk dimintai keterangan. Sekedar informasi bila Edy Mulyadi yang dimaksud menjabat sebagai Sekjen Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF).
"Penyidik berharap saudara EM mau memberikan informasi sebenar-benarnya, saya ulangi sebenar-benarnya dan seterang-terangnya, terkait peristiwa tersebut. Sebagaimana yang disampaikan saudara EM kepada seseorang saksi," kata Ahmad di Mabes Polri, Senin (14/12).
Diketahui kalau Edy dalam video youtubenya yang diambil langsung dari TKP Tol Jakarta-Cikampek KM 50, mengakui jika dirinya mendapatkan keterangan dari saksi kunci terkait baku tembak polisi dengan pengawal Habib Rizieq.
"Kami sampaikan, penyidik sampaikan saudara EM tidak perlu khawatir karena penyidik ingin mendapatkan informasi yang sebenarnya terkait kejadian yang diketahui saudara EM. intinya kalau saudara EM tahu, tidak berkoar-koar di luar sampaikan kepada penyidik," ujarnya.
Hal itu dilakukan, lantaran penyidik sudah memeriksa saksi yang dimaksud Edy Mulyadi. Oleh sebab itulah, perlunya keterangan dari Edy agar memperkuat kesaksian yang dimaksud.
"Kemudian terkait dengan adanya video yang dibuat kemudian diposting hal itu masih didalami penyidik Direktorat Cyber Bareskrim Polri," katanya.
Namun demikian, sampai dengan saat ini Edy Mulyadi yang dijadwalkan untuk menghadiri pemanggilan pada Senin (14/12) tidak kunjung datang penuhi panggilan tersebut.
Sebelumnya, Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menjadwalkan pemeriksaan terhadap seorang wartawan bernama Edy Mulyadi di Kantor Bareskrim, Jakarta, Senin siang, sebagai saksi dalam kasus penembakan enam orang Laskar Front Pembela Islam (FPI).
"Iya, yang bersangkutan sebagai saksi dalam kasus laporan penyerangan petugas di (Tol) Jakarta-Cikampek 50," kata Kasubdit III Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes John Weynart Hutagalung seperti diberitakan Antara, Senin (14/12).
Menurut dia, Edy hendak dimintai keterangan karena ada saksi di tempat kejadian perkara (TKP) rest area yang mengaku bertemu dengan Edy.
"Karena ada saksi di TKP rest area yang bertemu dengan yang bersangkutan," kata John.
Sebelumnya, surat panggilan dengan nomor: S.Pgl/2792/XII/2020/Dit Tipidum beredar di media sosial Twitter.
Surat itu berisi panggilan pemeriksaan terhadap Edy Mulyadi yang bekerja sebagai wartawan untuk menemui penyidik di Kantor Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri pada hari Senin (14/12) guna didengarkan keterangannya sebagai saksi dalam dugaan tindak pidana di muka umum secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang atau barang juncto tindak pidana kepemilikan senjata api dan senjata tajam tanpa izin dan/atau melawan petugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 KUHP jo. Pasal 1 Ayat (1) dan Ayat (2) Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dan/atau Pasal 214 KUHP dan/atau Pasal 216 KUHP.
Informasi dihimpun, Edy Mulyadi membuat video reportase wawancara saksi yang melihat peristiwa penembakan Laskar FPI di KM50 Tol Cikampek. Dalam video itu, nampak Edy mengenakan kemeja biru, dibalut rompi oranye yang di bagian belakang bertuliskan 'Pers'. Sementara itu, bagian depan rompi bertuliskan ForumNewsNetwork (FNN). Ia menyebutkan menurut keterangan saksi yang diperoleh tidak terdengar suara tembak menembak. Saksi hanya mendengar suara tembakan sebanyak 2 kali. [rhm]
Baca juga:
Polisi Buru LM, Pelaku Utama Pengancam Menko Polhukam Mahfud MD
Usai Diperiksa, Simpatisan FPI yang Ancam Penggal Polisi Mengaku Khilaf
Di Komnas HAM, Kapolda Metro Janji Ungkap Kematian 6 Laskar FPI secara Transparan
Kuasa Hukum Rizieq Syihab Segera Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
Wartawan Edy Mulyadi Diperiksa Bareskrim jadi Saksi Penembakan Laskar FPI
CCTV KM50 Tol Cikampek Rusak saat Penembakan Laskar FPI, Ini Kata Dirut Jasa Marga
Advertisement
Kala Gubernur Lampung Malah Dipuji 'Pemain Golkar' Akibat Jalan Rusak Dapat Rp800 M
Sekitar 18 Menit yang laluKomplotan Pemeras Ngaku Tim Buser di Kalsel Ditangkap Polisi
Sekitar 1 Jam yang laluDapat Restu dari Kaesang, PSI akan Maksimal Bawa Perubahan di Depok
Sekitar 1 Jam yang laluDemokrat Sebut Sosok Cawapres Anies Sesuai Harapan Rakyat
Sekitar 1 Jam yang laluGerindra Tunjuk Fauzi Baadila dan Haris Rusly Moti Pimpin Relawan Prabowo
Sekitar 1 Jam yang laluLepas Ribuan Lampion, Erick Harap Waisak jadi Momentum Perkuat Persatuan Bangsa
Sekitar 1 Jam yang laluPuluhan Ribu Dokter hingga Perawat Demo Tolak RUU Kesehatan Depan Gedung DPR Pagi Ini
Sekitar 2 Jam yang laluGibran Gelar Turnamen Bulutangkis Berhadiah Rp600 Juta, Peserta Tembus 1.373 Orang
Sekitar 2 Jam yang lalu1.216 Narapidana Dapat Remisi Hari Waisak, 7 Orang Langsung Bebas
Sekitar 3 Jam yang laluMal Lippo Ekalokasari Bogor Terbakar, 5 Sekuriti Dilarikan ke Rumah Sakit
Sekitar 3 Jam yang laluPDIP: PAN Usulkan Erick Thohir jadi Cawapres Ganjar
Sekitar 4 Jam yang laluKapolda DIY Minta Masyarakat Tidak Terpancing Usai Bentrok 2 Kelompok Massa
Sekitar 4 Jam yang laluHari Raya Waisak Puluhan Narapidana di Bali Terima Remisi, Termasuk 6 Orang WNA
Sekitar 5 Jam yang laluLibur Panjang, Wisata Air Putri Duyung Water Boom Depok Diserbu Warga
Sekitar 6 Jam yang laluKomplotan Pemeras Ngaku Tim Buser di Kalsel Ditangkap Polisi
Sekitar 1 Jam yang laluJenderal Polri Ketemu Anak Tukang Sayur Jadi Polisi, Orangtuanya langsung Dipanggil
Sekitar 3 Jam yang laluTangis Buruh Pecah Lulus Bintara Polri, Yatim Sejak Kelas 3 SD 'Bapak Pasti Bangga'
Sekitar 22 Jam yang laluPotret Pernikahan Anak Jenderal Polri dengan Adat Bugis, Tamunya Tak Sembarangan
Sekitar 1 Hari yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 3 Hari yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 3 Hari yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 5 Hari yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 6 Hari yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 3 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 1 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 3 Hari yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 5 Hari yang lalu4 Pemain Menganggur Setelah Dilepas Arema FC: Ada Bekas Bintang Timnas Indonesia
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami