Merdeka.com - Pedangdut Saipul Jamil tidak mengakui turut serta atas tindak pidana korupsi berupa suap terhadap panitera pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rohadi. Pertimbangan itu disebutkan tim jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai hal yang memberatkan.

Jaksa Afni Carolina mengatakan, Saipul terus berkelit tidak mengakui penarikan uang tunai sebesar Rp 565 juta oleh Samsul Hidayatullah yang tak lain kakaknya. Uang itu diambil dari rekening pribadi Saipul Jamil. Penarikan dana menjadi fakta persidangan mantan suami Dewi Persik sebelumnya, saat Samsul hadir menjadi saksi.

"Terdakwa berikan surat kuasa pada Aminudin, asisten Saipul Jamil, dan Samsul untuk ambil uang di BNI syariah cabang Jakarta Utara Rp 565 juta untuk pengurusan masalah terdakwa dan (penarikan uang) disetujui terdakwa," ujar Afni saat membacakan analisa yuridis tuntutan Saipul Jamil di Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (19/7).

Selain itu, status Saipul yang saat ini masih berstatus terpidana atas kasus pencabulan, juga menjadi pertimbangan jaksa penuntut umum memberatkan tuntutan Saipul Jamil.

Diketahui, Saipul Jamil didakwa turut terlibat tindak pidana suap sebesar Rp 250 juta kepada Rohadi. Saipul bersama-sama dengan Samsul, Kasman Sangaji dan Berthanatalia Ruruk Kariman menyuap Rohadi sebagai perantara kepada majelis hakim guna mempengaruhi putusan terhadap Saipul.

Dia pun didakwa telah melanggar pasal 5 ayat 1 huruf a Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Nomor 20 Tahun 2001 Jo Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.

Usai persidangan, Saipul enggan mengomentari terhadap tuntutan jaksa tersebut. "Saya enggak komentar apa apa dulu," kata Saipul.