Ini Penyebab Kalangan Pelajar Rentan pada Aksi Anarkis
Merdeka.com - Generasi milenial, terlebih pelajar sekolah tingkat menengah dan atas dianggap rentan terhadap aksi anarkis. Paling ringan, aksi tersebut memicu perusakan yang dilakukan spontan karena ketidakpahaman pelajar saat ikut serta dalam aksi demonstrasi.
"Paling ringan itu pengerusakan, kalau paham anarkisme ini terus berkembang pada seseorang bisa jadi dia menjadi radikal. Dan pemahaman ideologinya berubah," kata Direktur Amir Mahmud Center, Dr. Amir Mahmud dalam seminar dan diskusi penguatan pendidikan karakter dalam rangka menangkal anarkisme dan radikalisme di era milenial di lingkungan sekolah, Depok, Jawa Barat, Senin (30/11).
Amir menuturkan, anarkisme sangat berbahaya terutama pada kalangan milenial dengan usia remaja. Sebab, anak remaja usia tersebut didominasi rasa emosional.
"Kalau sebenarnya, kalangan milenial lebih mudah dipengaruhi dan dia lebih sering menggunakan rasa emosionalnya. Dan ini rentan dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok tertentu. Ini bisa dilihat keberutalan mereka saat demo-demo. Mereka tidak tahu apa yang dilakukan, mereka melakukan sewenang-wenang tapi akhirnya menyesal. Ini karena terdorong oleh emosi," jelas Amir Mahmud.
Dalam simulasi pemahaman paham anarkis itu, Amir menekankan pentingnya semua pihak memberikan pemahaman dan penguatan bahaya paham anarkis.
Menurut dia, dalam batas pengetahuan paham anarkis yang diperoleh kalangan pelajar sudah mereka dapatkan di sekolah dalam bentuk teori.
"Pemahaman di sekolah sifatnya tidak memberi penegasan, secara makna sudah dipahami. Tapi wujud ril keadaanya itu mungkin belum tersampaikan di Sekolah," kata dia.
Bahayanya, jika pemahaman anarkis telah mengakar pada kalangan milenial, maka tidak mustahil pemahaman radikal terhadap suatu ideologi juga terdoktrin di kalangan tersebut.
Dalam seminar yang melibatkan pelajar SMA-SMK se-Jabodetabek itu, Amir berharap semua pihak, baik lingkungan keluarga, rumah tangga, sekolah dan aparat penegak hukum bisa sama-sama menangkal peredaran luas paham anarkis tersebut.
"Ini tidak bisa hanya dilakukan polisi saja, tapi semua elemen masyarakat harus bergerak menangkal pemahaman ini. Karena sangat jelas dampak terkecil pengerusakan di sana-sini dan fatalnya lagi perubahan ideologi," tegasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reaksi Anies Dua Pengancamnya Ditangkap Polisi
Anies mengatakan, penangkapan pelaku pengancaman tersebut setidaknya memberikan pelajaran kepada siapa saja yang melakukan hal serupa.
Baca SelengkapnyaAnies: Masyarakat Minangkabau Konsisten Perubahan
Konsistensi tersebut, ujar Anies, terlihat dari antusiasme masyarakat yang mengikuti kampanye akbar.
Baca SelengkapnyaKesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tidak Terpengaruh Survei, Kaum Muda Banten Optimis Kemenangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024
Gardu Ganjar dengan menggelar Pelatihan Konten Kreator bagi generasi muda.
Baca SelengkapnyaSoal Pembangunan IKN, Anies Lebih Pilih Perbaiki Jalan dan Kelas Rusak di Kalimantan
Anies menilai dana yang dipakai untuk membangun IKN akan sangat bermanfaat ketika dipakai untuk membangun ruang kelas hingga jalan rusak di Kalimantan
Baca SelengkapnyaBerkali-Kali Kegiatan Kampanye Anies Dibatalkan Sepihak sampai Harus Pindah Lokasi
Acara 'Desak Anies' Istana Basa Pagaruyung, Tanah Datar, Sumatera Barat kembali dibatalkan secara sepihak.
Baca Selengkapnya11 Hal Dasar yang Perlu Diajarkan pada Anak Sejak Dini, Bantu Lebih Mandiri sejak Muda
Keterampilan hidup merupakan pembelajaran berharga yang akan berguna sepanjang masa bagi anak-anak.
Baca SelengkapnyaAnies Lepas Tim Hukum Gugat Hasil Pemilu 2024: Harapannya Proses di MK Bisa jadi Pelajaran
Anies-Cak Imin melepas Tim Hukum Nasional (THN) untuk menggugat hasil Pemilu 2024 Mahkamah Konstitusi atau MK.
Baca SelengkapnyaSempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca Selengkapnya