Ini para tokoh komunis yang jadi pahlawan nasional Indonesia
Merdeka.com - Hari ini, Indonesia memperingati 70 tahun pertempuran di Surabaya. Ribuan rakyat Indonesia memutuskan melawan pasukan Sekutu yang dituding berpihak kepada Belanda dengan pasukan NICA. Lebih dari belasan ribu penduduk Surabaya dan sekitarnya tewas dalam pertempuran itu.
Sejak era pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia telah menganugerahi gelar pahlawan bagi sejumlah tokoh-tokoh nasional, baik yang mengangkat senjata, tulisan atau pemikirannya untuk melawan penjajahan.
Dari sejumlah nama yang dipublikasikan, ada dua tokoh komunis yang pernah menerima gelar tersebut, siapa saja mereka?
Keduanya adalah Alimin dan Tan Malaka. Keduanya adalah tokoh perjuangan sekaligus tokoh komunis pertama.
Alimin bin Prawirodirdjo, dianugerahi sebagai pahlawan nasional berdasarkan SK Presiden No. 163 Tahun 1964 tertanggal 26-6-1964. Sejak remaja, Alimin aktif dalam pergerakan nasional. Dia pernah menjadi anggota Boedi Oetomo, Sarekat Islam, Insulinde.
Setelah berpisah dengan Sarekat Islam, Alimin bersama-sama dengan Semaoen dan Darsono mendirikan Perserikatan Komunis di Hindia (PKH) dan kemudian berganti menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Alimin kemudian dipilih sebagai salah satu pemimpin dalam organisasi tersebut.
Awal 1926, Alimin berangkat ke Singapura untuk berunding dengan Tan Malaka untuk mempersiapkan pemberontakan melawan Belanda. Belum juga menginjakkan kakinya di Indonesia, ternyata pemberontakan sudah dimulai pada 12 November 1926. Dia dan Musso ditangkap polisi Inggris.
Setelah keluar dari penjara, Alimin pergi ke Moskow dan bergabung dengan Komintern. Di sana dia bertemu dengan Ho Chi Minh dan diajak ke Kanton (Guangzhou). Saat itu, ia terlibat secara ilegal mendidik kader-kader komunis di Vietnam, Laos, dan Kamboja untuk melawan penjajah dan merebut kemerdekaan dari jajahan Prancis.
Dia kembali ke Indonesia pada 1946 setelah naskah proklamasi dibacakan. Dia kembali bergabung dengan PKI, sebagai tokoh senior. Sempat menjadi anggota konstituante di era Orde Lama.
DN Aidit mendirikan PKI di awal tahun 1950-an dan menjadi Ketua Komite Sentralnya. Namun Alimin tak diajak bergabung. Alimin lalu meninggal tahun 1964.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Berikut Sejarah dan Hasil Suaranya
Pemilu 1955 memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia karena hasil pemilu tersebut menjadi dasar pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaKisah Burung Berpangkat Letnan Paling Berjasa Bagi Pejuang Indonesia Sampai Tewas Ditembak di Hadapan Komandan
Bukan hanya manusia, ini sosok binatang paling berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Siapa yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaPemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya
Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak Lagi Jadi Ekskul Wajib, Ini Sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia yang Sempat Jadi Polemik
Keberadaan organisasi kepanduan di Indonesia sudah lahir sejak tahun 1912
Baca SelengkapnyaTujuan Orde Baru, Latar Belakang, Kelebihan, dan Perbedaannya dengan Orde Lama
Orde Baru dapat didefinisikan sebagai suatu penataan kembali kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia berlandaskan dasar negara indonesia.
Baca SelengkapnyaIsi Perjanjian Kalijati 1942, Berikut Sejarah Lengkapnya
Perjanjian Kalijati adalah awal mula era penjajahan Jepang di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955
Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.
Baca Selengkapnya21 Januari: Peringatan Hari Pelukan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya
Hari Pelukan Nasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Januari.
Baca SelengkapnyaPerisai Hidup Dua Pejabat Negara Kumpul Bareng, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Berikut potret perisai hidup dua pejabat negara kumpul bareng yang sosoknya bukan orang sembarangan.
Baca Selengkapnya