Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini kata Panglima TNI dan Menhan soal surat DKP 'pecat' Prabowo

Ini kata Panglima TNI dan Menhan soal surat DKP 'pecat' Prabowo Prabowo dipecat. ©wordpress.com

Merdeka.com - Di tengah hiruk-pikuk Pilpres 2014, beredar luas dokumen Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang isinya memberhentikan Letjen (Purn) Prabowo Subianto dari dinas kemiliteran. Kontan dokumen tertanggal 21 Agustus 1998 ini pun membuat gempar jagat politik.

Sebab, dokumen tersebut membeberkan 11 pelanggaran yang dilakukan calon presiden nomor urut satu itu. Pelanggaran itu mulai dari tindakan indisipliner sampai dengan kasus penculikan aktivis 1998 saat dia menjabat Danjen Kopassus.

Tidak hanya jagat politik yang heboh, dunia militer pun begitu. Sebabnya, surat yang bocor itu dikeluarkan oleh Mabes TNI. Berikut pengakuan Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Menhan Purnomo Yusgiantoro soal DKP tersebut:

Panglima TNI: Saya tak tahu surat DKP, dulu saya masih Letkol

Panglima TNI Jenderal Moeldoko ogah mengomentari surat rekomendasi yang menyebut 11 pertimbangan untuk memecat mantan Danjen Kopasus itu."Saya belum bisa berikan klarifikasi. Proses itu telah berjalan lama. Waktu itu saya berpangkat Letkol, sehingga jika itu terjadi sebenarnya saya enggak tahu kondisi itu," kata Moeldoko di Secapa AD, Jalan Hegarmanah, Kota Bandung, Rabu (11/6).Surat bernomor KEP/03/VIII/1998/DKP itu berisikan adanya penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran prosedur, seperti pengabaian sistem operasi disiplin di lingkungan ABRI yang dilakukan calon presiden 2014 tersebut.

Panglima TNI: Komentari DKP bisa bikin suasana tidak baik

Panglima TNI Jenderal Moeldoko merasa tidak fair jika tiba-tiba mengomentari kebocoran surat Dewan Kehormatan Perwira (DKP) pada 1998 tentang pemberhentian Letjen Prabowo Subianto dari dinas militer. Terlebih situasi politik yang akan dihelat Pilpres 2014 tak lama lagi berlangsung. "Kalau saya situasi itu tidak tahu lalu saya mengomentari sekarang rasanya tidak fair," terangnya."Dan nanti akan menimbulkan persepsi baru yang justru membuat suasana tidak baik," tambah Moeldoko tanpa merinci apa yang dimaksud.Mantan Pangdam III/Siliwangi itu justru mengaku heran dengan beredarnya surat yang bersifat pribadi. "Surat itu kan dinyatakan rahasia. Semua pihak harusnya menghormati," tandasnya.

Menhan: Mabes TNI tidak bocorkan suat DKP

Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro membantah jika Markas Besar TNI sengaja mengedarkan surat rahasia Dewan Kehormatan Perwira (DKP) berisi pemberhentian Prabowo Subianto dari satuan TNI. Dia mengatakan, permasalahan itu sudah diklarifikasikan."Begini kami sudah klarifikasi, clear itu bukan Mabes TNI," ujar Purnomo usai menghadiri acara peluncuran buku 'Sea Power Indonesia dan Paradigma Baru TNI AL Kelas Dunia' di Auditorium Jos Sudarso, Seskoal, Cipulir, Jakarta Selatan, Rabu (11/9).Purnomo menegaskan, TNI tidak mengetahui soal pembocoran surat itu. Namun, pihaknya berjanji akan mengusut kasus ini. "Kami sudah dapat klarifikasi itu tidak tahu dari mana. Coba kita lihat nanti. Itu surat rahasia loh," jelasnya.Ketika ditanya apakah pembocoran surat itu dilakukan sejumlah purnawirawan TNI, Purnomo enggan berspekulasi mengenai hal itu. Dia mengatakan, purnawirawan itu layaknya seperti warga sipil. Dengan begitu, kata dia, bukan tanggung jawab pihaknya."Kementerian Pertahanan itu tugasnya di luar dari purnawirawan dari TNI. Dia itu warga sipil di luar kita. Seperti TNI ini di bawah lingkup kita tapi kalau purnawirawan tentunya di luar pembinaan," ujarnya."Jadi tanyakan saja purnawirawannya jangan tanya ke kita. Yang jelas bukan dari kita, tanya si A-B-C nya saja," tandasnya.

Kemenhan: Kebocoran DKP urusan BIN

Tersebarnya surat pemberhentian Prabowo Subianto di media sosial diakui bukan menjadi urusan Kementerian Pertahanan (Kemhan). Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI Sisriadi mengatakan, penyelidikan soal bocornya surat rekomendasi DKP tersebut hanya dapat dilakukan oleh Badan Intelijen Negara (BIN)."Ini kan bukan domain Kementerian Pertahanan. Ini domainnya BIN. Iya ini domainnya domain BIN kalau gini-gini," tegas Sisriadi di Kemhan, Jakarta, Rabu (11/6).Dia menjelaskan, penyelidikan surat rekomendasi untuk memecat Prabowo tersebut merupakan kewenangan BIN untuk mengungkap pelakunya. Apalagi, surat tersebut merupakan rahasia negara milik militer."Bukan kata harusnya (BIN ikut menyelidiki bocornya surat DKP Pemecatan Prabowo). Tapi itu domain BIN. Untuk mengatasi masalah ini. Iya itu saja. Memang domain BIN untuk masalah kerahasiaan negara," tegasnya.

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Beri Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Begini Respons PDIP

Jokowi Beri Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Begini Respons PDIP

Hasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan

Baca Selengkapnya
Jejak Militer Prabowo, Dulu Dipecat Kini Diberi Bintang Kehormatan

Jejak Militer Prabowo, Dulu Dipecat Kini Diberi Bintang Kehormatan

Tanggal 20 Maret 1998, Prabowo diangkat jadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat dengan jabatan yang pernah disandang ayah mertuanya, Soeharto.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ajak untuk Mengakui Keberhasilan Bangsa Sendiri: Jangan Cari dan Ungkit Hal Negatif

Prabowo Ajak untuk Mengakui Keberhasilan Bangsa Sendiri: Jangan Cari dan Ungkit Hal Negatif

Prabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Prabowo Tepis Serangan Anies: Semua Partai Pengusung Bapak Sepakati Program Kemhan di DPR

Prabowo Tepis Serangan Anies: Semua Partai Pengusung Bapak Sepakati Program Kemhan di DPR

Prabowo menekankan bahwa tidak pernah menutupi apa pun dari rakyat.

Baca Selengkapnya
Prabowo Sebut Indonesia Negara Terkuat ke-16 di Dunia, Cek Dulu Datanya

Prabowo Sebut Indonesia Negara Terkuat ke-16 di Dunia, Cek Dulu Datanya

Pernyataan Prabowo bisa dikatakan benar, sebab pada tahun 2021 Indonesia memang memasuki peringkat ke-16 dengan kekuataan militer terkuat di dunia.

Baca Selengkapnya
Prabowo Tuding IMF Biang Kerok Carut-Marut Masalah Pangan di Indonesia

Prabowo Tuding IMF Biang Kerok Carut-Marut Masalah Pangan di Indonesia

Prabowo menyebut, permasalahan pangan di Indonesia dimulai ketika IMF 'melemahkan' peran Bulog.

Baca Selengkapnya
Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres

Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres

Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Rakyat Ingin Pemimpin Jujur, bukan Menganggap Dirinya Pintar tapi Hatinya Tidak Jelas

Prabowo: Rakyat Ingin Pemimpin Jujur, bukan Menganggap Dirinya Pintar tapi Hatinya Tidak Jelas

Prabowo menilai rakyat mendambakan pemimpin yang jujur dan konsisten antara perkataan dengan perbuatan.

Baca Selengkapnya
Saat Prabowo Puji Pemimpin Indonesia Termasuk Megawati: Kita Harus Akui Jasa dan Prestasi Beliau

Saat Prabowo Puji Pemimpin Indonesia Termasuk Megawati: Kita Harus Akui Jasa dan Prestasi Beliau

Dalam setiap masa kepemimpinan, hal-hal baik harus dilanjutkan.

Baca Selengkapnya