Merdeka.com - Kubu Prabowo - Hatta menyayangkan bila mana soal debat capres-cawapres bocor ke salah satu kubu. Dugaan kebocoran yang tersebar lewat pesan berantai BBM menyebut bahwa komisioner KPU telah melakukan pertemuan dengan tim Jokowi - JK . Debat sebagai indikator penilaian masyarakat luas terhadap peserta Pilpres 2014 harusnya bebas dari unsur kecurangan.

Juru bicara tim pemenangan Prabowo - Hatta , Nurul Arifin berharap KPU selaku penyelenggara harus benar-benar profesional dalam menjalankan rangkaian demokrasi ini.

"Kita sebenarnya debat ini inginnya clean, original saja, jangan ada lagi (kecurangan)," kata Nurul di Gedung Merdeka, Bandung, Rabu (11/6).

Sehingga debat selanjutnya, kata politisi Golkar tersebut, moderator harus bisa membawa peserta mengeksplorasi kemampuan apa yang akan dilakukan dalam memimpin Indonesia lima tahun ke depan.

"Lebih bagus spontan saja, jadi jawaban tidak direkayasa dan tidak dipersiapkan sebelumnya. Kalau kemarin lihat jawaban lancar, seolah-olah jawaban sudah dipersiapkan dengan apa yg akan ditanyakan," jelasnya.

Debat Capres Jilid II yang akan digelar Minggu 15 Juni mendatang akan mengangkat tema Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial. Ahmad Erani Yustika Profesor dari Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya ini dipilih sebagai moderator.

"Berharap profesor Ahmad Eriani Yustika itu nanti saat debat bisa mengelaborasi tidak hanya dipermukaan tapi kedalaman dari capres," imbuhnya.

"Dan tidak bocorkan pertanyaan. Kalau perlu pertanyaan disimpan di memorinya tidak berupa catatan karena itu rawan. Saya berharap KPU juga jangan nakal. Kita sudah pilih mereka dengan semangat integritas," tandasnya.

Disinggung evaluasi debat jilid I untuk debat nanti, Nurul menjawab bahwa Prabowo - Hatta akan lebih banyak belajar lagi kepada pakar.

"Yang jelas dalam setiap debat kami akan memberikan masukan dari pakar yang tidak usah banyak. Tapi dapat dimengerti," tuturnya.